Manfaat Jalan Kaki Bagi Kesehatan Tulang Anak dan Lansia
Tanggal: 15 Jul 2024 12:29 wib.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DR. dr. Adib Khumaidi Sp.OT percaya bahwa jalan kaki secara rutin memberikan manfaat yang signifikan bagi pertumbuhan tulang pada masa kanak-kanak dan mampu mengurangi risiko gangguan sendi pada usia lanjut.
Dalam sebuah wawancara, Adib menjelaskan bahwa proses gerakan otot sendi selama berjalan memberikan tekanan pada tulang, merangsang pertumbuhan tulang terutama pada masa pertumbuhan. Gerakan ini juga membantu dalam pencegahan gangguan sendi karena memungkinkan otot untuk merenggang, mengurangi risiko gangguan sendi pada usia lanjut.
Dalam konteks anak-anak, jalan kaki dapat memberikan rangsangan pada lempeng pertumbuhan anak yang dapat mempengaruhi tinggi badan. Ini menunjukkan bahwa berjalan kaki bukan hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga memiliki dampak langsung pada pertumbuhan anak-anak.
Sementara itu, pada lansia, berjalan kaki secara teratur juga mampu mencegah munculnya pengapuran yang sering terjadi pada usia lanjut. Manfaat lainnya adalah berjalan kaki membantu tubuh mendapatkan asupan oksigen yang cukup, membuat tubuh terasa lebih segar, dan baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Ini menunjukkan bahwa aktivitas sederhana seperti jalan kaki memiliki dampak positif yang signifikan dalam mencegah masalah kesehatan yang sering terjadi pada usia lanjut.
Selain itu, berjalan kaki juga memiliki manfaat khusus bagi mereka yang memiliki penyakit metabolik, seperti diabetes. Rutin berjalan kaki selama minimal 15 menit per hari mampu membantu mengontrol gula darah dan efektif membantu dalam program diet dengan membakar ribuan kalori.
Aktivitas jalan kaki yang direkomendasikan adalah 1.000 langkah sehari, yang dapat membakar sekitar 2.000-3.000 kalori. Disarankan pula untuk berjalan kaki di luar ruangan antara pukul 8 pagi hingga 10 pagi untuk mendapatkan manfaat vitamin D dari sinar matahari.
Adib juga memberikan saran untuk berjalan kaki secara bertahap, tanpa perlu menargetkan jarak jauh secara langsung. Hal ini dilakukan dengan berjalan di pagi dan sore hari, menyesuaikan dengan kemampuan tubuh masing-masing. Ini menekankan pentingnya konsistensi dalam berjalan kaki, daripada sekadar target jarak yang jauh.
Namun, pada kondisi kaki tertentu, seperti flat foot (kaki rata), kaki panjang sebelah, dan kelainan struktur kaki O atau X, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan aktivitas berjalan kaki. Hal ini menekankan pentingnya mempertimbangkan kondisi kesehatan individual sebelum melibatkan diri dalam aktivitas fisik tertentu.