Manfaat Balet Bagi Anak Usia Dini
Tanggal: 2 Mei 2018 22:46 wib.
Ada dua kata yang berhubungan erat dengan balet, postur, dan lentur. Lihat saja para balerina atau pebalet, selain tubuh mereka lentur dan indah saat menari, posturnya pun ajeg. Jika balerina sedang menari, gerakannya lembut dan gemulai. Tubuh mereka pun sangat lentur sehingga menambah keindahan gerakan.
Namun, di balik liuk tubuh yang luwes, lompatan yang indah, tangan yang direntang halus atau tubuh yang elok menumpu pada ujung jari kaki (on point), ada serangkaian latihan berat dan menguras energi para balerina.
Latihan yang tak selalu mudah bahkan bisa memengaruhi mental. Tapi di situlah letak perjuangan menjadi balerina. Kerja keras yang membangun kemandirian, mengolah rasa percaya diri, hingga mampu berkompetisi secara fair adalah beberapa karakter yang dapat tumbuh saat berlatih balet.
Pemakaian energi selama berlatih ini sedikit banyak memengaruhi postur rata-rata balerina, yakni tubuh ramping, jenjang, semampai. Padahal, siapa saja bisa berlatih balet, baik perempuan atau laki-laki, kurus atau gemuk.
Tapi kesannya memang pebalet itu kurus-kurus. Ya bisa saja, karena saat latihan juga banyak pakai tenaga. Kalau asal-asalan bisa bahaya, cedera, atau terkilir. Misalnya, saat melakukan piroutte, gerakan berputar di satu kaki, kalau posturnya enggak seimbang dan posisi kepalanya enggak bener, ya tidak sempurna kelihatannya.
Balet ternyata punya banyak manfaat baik untuk anak usia dini. Selain mengembangkan motorik kasar anak balet juga membantu anak untuk merespons musik dengan baik. Dan yang terutama, membiasakan postur tubuh yang baik. Setiap pebalet dari kelas paling pemula akan dilatih dan dibiasakan untuk berdiri tegak, hingga melatih kepala, bahu, tangan, dan anggota tubuh lainnya untuk bergerak dengan tepat dan dinamis saat menari.
Pembiasaan ini baik untuk keseimbangan tubuh dan menjaga agar punggung tidak bungkuk. Gerakan-gerakan balet juga membantu koordinasi tubuh sehingga responsnya lebih aktif dan cenderang tidak mudah jatuh atau tersandung dan sebagainya.
Anak usia dini yang sudah berlatih balet juga berdampak memiliki tubuh yang lentur. Semakin dewasa, tubuh akan semakin rigid atau kaku untuk berlatih gerakan-gerakan tari balet Tapi, bukannya tidak mungkin, semua tetap ada plus minusnya. Ada juga yang menjadikan balet sebagai sarana terapi untuk mengatasi masalah tulang punggung.