Makanan versus Gaya Hidup

Tanggal: 23 Jul 2017 18:10 wib.
Makanan, ini adalah salah satu kebutuhan primer manusia dalam hidupnya. Kalau kita ingat lagi pelajaran sekolah bahwa ada 3 kebutuhan primer, yakni sandang atau pakaian, pangan atau makanan, dan papan atau tempat tinggal. Tubuh kita memerlukan energi untuk dapat melakukan berbagai aktivitasnya dan makanan inilah salah satu sumber energi bagi manusia. Tubuh perlu makanan sesuai dengan porsinya. Tidak berlebih juga tidak kekurangan. Mengapa ada porsinya? Karena jika kita kelebihan mengkonsumsi makanan akan ada dampak negatif yang ditimbulkan. Begitu pula sebaliknya jika kita kekurangan mengkonsumsi makanan. Saat ini, muncul berbagai penyakit baru yang pada zaman kakek nenek kita dulu hidup, tak ada penyakit seperti itu. Penyakit-penyakit ini muncul tak lain dan tak bukan salah satunya karena kita terkadang masih belum memperhatikan bagaimanan kita memenuhi kebutuhan makanan dan gaya hidup kita.

Dalam perjalanan hidup, ternyata untuk makan, tidak hanya kita bisa lakukan di rumah. Sejalan dengan berkembangnya aktivitas seseorang, kemungkinan seseorang untuk mengkonsumsi makanan bisa di mana saja dan dengan siapa saja. Makan bisa di kantor, di kampus, di perjalanan, di kantin, di cafe, di mall, dll. Makan pun selain bersama keluarga, bisa bersama teman kerja, teman kuliah, teman sekolah, atau memang sendirian. Menu makanan pun sangat beragam saat ini, mulai dari makanan tradisional, makanan western, makanan middle east, berbagai makanan inovatif, dll.

Nah, dengan beragamnya bagaimana kita makan, kita hendaknya selalu memperhatikan kebutuhan tubuh kita akan makanan dengan sebaik-baiknya. Baik itu kuantitas maupun kualitasnya. Mengapa selain kuantitas kita juga harus memperhatikan kualitas? Tubuh bukan hanya butuh makan dalam jumlah tertentu, tapi dengan asupan gizi tertentu.  

Gaya hidup, terkadang mempengaruhi bagaimana kita memperhatikan tubuh melalui asupan makanan. Ketika kita pulang bekerja misalnya, terkadang ada saja undangan makan baik itu memang acara kantor ataupun acara informal dengan teman kerja (baca: hang out). Untuk makan karena hang out ini yang sebaiknya kita lebih perhatikan. Karena hang out atau yang biasa disebut nongkrong ini kalau dilihat, sebenarnya lebih banyak karena kita ingin memenuhi kebutuhan sosial, bukan kebutuhan kita akan makanan. Hanya saja, memang terasa agak aneh jika kita hanya mengobrol saja sambil nongkrong tanpa memesan makanan. Pada praktiknya, kadang bingung juga di mana bisa nongkrong tanpa memesan makanan. Dan akhirnya pilihan terakhir biasanya dipilihlah satu tempat nongkrong berupa cafe atau mall. Karena tempat itu yang dipilih, konsekuensinya adalah memesan makanan, walau kadang kita dalam kondisi tidak ingin makan.  Kondisi ini yang menimbulkan kondisi ketika kita salah memberikan kebutuhan pada tubuh. Ketika tubuh membutuhkan kebutuhan sosial, kita malah memberikan kebutuhan makanan.

Bacalah dengan baik bagaimana seharusnya kita menyayangi tubuh ini. Temukan solusi bagaimana agar kita tidak terjebak pada kesalahan ini. Kesalahan pemenuhan kebutuhan tubuh. Misal, jika ingin hang out, kita bisa lakukan dengan kegiatan olahraga bersama, mengunjungi perpustakaan, menghadiri pengajian bersama bagi yang muslim, dll. Sayangi tubuhmu, penuhilah berbagai kebutuhannya dengan bijaksana.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved