Makanan Kaya Flavonoid: Kunci Menua dengan Sehat

Tanggal: 17 Mei 2025 15:11 wib.
Sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonoid dapat memberikan manfaat signifikan dalam mengurangi risiko penuaan yang tidak sehat. Laporan dari The American Journal of Clinical Nutrition menyarankan bahwa konsumsi rutin makanan seperti teh hitam, berbagai jenis beri, jeruk, dan apel dapat menurunkan kemungkinan terkena berbagai masalah penuaan, termasuk kelemahan fisik, gangguan fungsi tubuh, serta masalah kesehatan mental.

Penelitian ini melanjutkan temuan sebelumnya yang mengindikasikan hubungan positif antara sebanyak mungkin flavonoid yang dikonsumsi—senyawa antioksidan yang ditemukan dalam banyak produk nabati—dengan penurunan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan demensia. Dr. Nicola Bondonno, peneliti senior di Universitas Edith Cowan di Australia, menegaskan bahwa studi ini menyoroti bahwa asupan flavonoid yang tinggi tidak hanya berkaitan dengan risiko lebih rendah dari kelemahan fisik, tetapi juga kesehatan mental yang lebih baik di usia tua.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan mencatat frekuensi konsumsi makanan kaya flavonoid, seperti teh, buah jeruk, blueberry, stroberi, dan anggur merah, di kalangan populasi yang diteliti. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang memiliki asupan flavonoid tertinggi memperlihatkan penurunan risiko kelemahan fisik sebesar 15 persen, serta risiko gangguan fungsi fisik dan kesehatan mental yang buruk masing-masing sebesar 12 persen jika dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi lebih sedikit flavonoid.

Meski demikian, penelitian ini menemukan hubungan yang lebih lemah antara flavonoid dan penuaan pada pria. Namun, pria dengan asupan flavonoid tinggi tetap menunjukkan kecenderungan lebih rendah terhadap masalah kesehatan mental. Menurut Kathryn Piper, seorang ahli gizi terdaftar, flavonoid memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan antioksidan lainnya dalam mengatasi peradangan, yang dikenal sebagai penyebab utama berbagai penyakit.

"Penting untuk memahami bahwa flavonoid berkontribusi pada proses yang dinamakan autofagi," jelasnya. Proses ini dapat digambarkan sebagai cara tubuh membersihkan diri, melenyapkan sel-sel lama yang berpotensi berbahaya dan memberi ruang bagi yang baru dan lebih sehat. Dengan memperbarui sel-sel tubuh melalui konsumsi pangan kaya flavonoid, baik kesehatan fisik maupun mental kita selama proses penuaan dapat terjaga lebih baik.

Dr. Bondonno menambahkan bahwa flavonoid juga berperan dalam mengurangi stres oksidatif, mendukung kesehatan pembuluh darah, dan mungkin berfungsi dalam menjaga massa otot saat kita menua. Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, tetap ada catatan penting mengenai desain penelitian. Dr. Darshan Shah, seorang ahli bedah dan pakar penuaan, mengingatkan bahwa penelitian ini bersifat observasional dan tidak menetapkan kausalitas, melainkan hanya menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi flavonoid dengan kesehatan.

Dia juga mencatat bahwa faktor lain, seperti tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi, bisa jadi mempengaruhi hasil kesehatan terkait usia. Dengan potensi positif yang ditawarkan flavonoid, para ahli gizi menyarankan agar kita mulai menambahkan lebih banyak makanan yang kaya flavonoid dalam pola makan sehari-hari. Contohnya, bisa dengan menikmati secangkir teh hijau, smoothies yang tercampur blueberry, stroberi, dan raspberry, atau segelas jus jeruk segar untuk sarapan. Buah apel bisa menjadi pilihan camilan sehat, sedangkan cokelat hitam dengan kandungan 70 persen kakao dapat menjadi kudapan yang menggoda, selain itu menambahkan rempah-rempah seperti peterseli atau oregano dalam masakan sehari-hari juga sangat dianjurkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved