Lupakan “No Buy Challenge”, Prinsip “Low Buy” Lebih Rasional di 2025

Tanggal: 7 Jan 2025 11:09 wib.
Awal tahun 2025 telah hadir dengan tren baru yang sedang populer, yaitu “no buy challenge”. Saat mendengar istilah ini, kita mungkin merasa dipertanyakan oleh hati kita sendiri, apakah kita sanggup mengikutinya? Bagi orang yang mampu menahan diri untuk tidak menghabiskan uang belanja, hal tersebut tentu bisa dianggap sebagai prestasi yang patut diacungi jempol. Namun, apakah kita mampu bertahan? 

Tidak dipungkiri bahwa keinginan yang tertahan bisa sangat mengganggu, dan saya tidak bermaksud untuk menekan keinginan tersebut. Bahkan, bagi Anda yang sedang menahan diri untuk tidak berbelanja, Anda pasti akan menemukan cara lain untuk melakukannya - jujurlah pada diri sendiri. 

Artikel ini bukanlah untuk membela diri, sebaliknya, hal ini dapat menjadi panduan sehat dalam berbelanja dengan memilih beberapa item saja yang layak Anda investasikan dari segi kualitas dan nilai yang tak lekang oleh waktu. Jika prinsip no buy dirasa tidak memungkinkan, setidaknya Anda bisa menerapkan prinsip low buy. Sebelum berbelanja, mari kita simak panduan di bawah ini.

1. Jangan Ikut-ikutan Beli Sneakers Hype

Rilisan sneakers terbaru memang akan sangat menggoda Anda di tahun 2025. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pasti akan selalu ada sneakers baru yang menarik untuk dibeli. Namun, tetaplah fokus. Alih-alih membeli sneakers tren yang hanya akan menjadi sesaat, lebih baik pilih untuk berinvestasi pada sneakers klasik yang dapat diandalkan.

Contoh nyatanya adalah New Balance 990v4, Chuck klasik dari Converse, atau adidas Samba yang cocok digunakan dalam situasi sehari-hari. Jika Anda sudah memiliki sneakers klasik tersebut, mengapa perlu membeli pasangan baru? Tidak ada alasan untuk melakukannya. 

2. Jangan Buang-buang Uang untuk Beli Tas Duplikat

Untuk memiliki tas yang benar-benar berkualitas, tentu diperlukan investasi yang cukup besar. Saat kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih, lebih bijak untuk memilih untuk berbelanja di toko resmi yang dapat dipercaya, alih-alih terjebak dalam membeli tas mewah “affordable” semata untuk tujuan sosial. Anda sebenarnya tidak perlu hal tersebut. 

Dalam memilih tas, sesuaikan dengan budget yang dimiliki. Terdapat banyak brand dengan kualitas menengah yang menawarkan pilihan tas klasik dengan desain dan warna yang dapat digunakan dari siang hingga malam, mudah dikombinasikan, dan tentu saja memiliki fungsi yang unggul. Bahkan, tas dari brand lokal juga bisa menjadi pilihan alternatif yang patut dipertimbangkan.

3. Belanja Pakaian Bekas (Thrift) Bisa Menjadi Solusi

Membatasi keinginan untuk berbelanja pakaian memang tidak mudah. Kita hanya memiliki dua pilihan, antara membeli pakaian dengan kualitas tinggi yang mampu bertahan lama namun hanya bisa dibeli sedikit demi sedikit, atau memilih untuk melakukan berbelanja dalam jumlah yang lebih besar dengan memilih untuk membeli produk thrift. Solusi thrift ini dapat menjadi pilihan yang tepat jika Anda memiliki kecenderungan untuk berbelanja secara kompulsif. Saat ini, cukup banyak produk thrift yang masih dalam kondisi bagus yang dapat ditemui di pasaran. Di samping itu, tren pakaian vintage juga masih tetap relevan di tahun 2025.

Selain itu, dalam beberapa toko thrift store, Anda bahkan dapat menemukan produk upcycled yang memiliki desain unik dan menarik.

4. Mendukung Produk-produk Lokal

Produk lokal semakin menunjukkan keberhasilannya. Dari brand hingga desainer lokal, kini Anda dapat menemukan beragam pilihan produk yang dapat memenuhi kebutuhan berbelanja Anda, baik yang sesuai dengan tren maupun yang memiliki nilai klasik. Untuk menghindari keinginan untuk mengeluarkan uang secara berlebihan, Anda bisa berjanji pada diri sendiri untuk berbelanja produk-produk lokal hanya saat ada event-event atau promosi khusus. Pada saat seperti itu, Anda dapat mencoba produk lokal langsung dan seringkali ada penawaran promo yang menguntungkan.

5. Kurangi, Kembali Gunakan, dan Berikan Kembali Cinta

Orang bijak mengatakan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Maka dari itu, manfaatkan kembali tas dan pakaian kesayangan Anda. Rayakan kehidupan Anda dengan mengulangi pemakaian barang-barang tersebut karena hal tersebut merupakan acuan dari estetika gaya individualitas Anda. Daripada menumpuk barang baru, lebih baik alokasikan waktu terbaik Anda untuk menggunakan barang-barang lama yang Anda cintai.

Melakukan prinsip "Low Buy" di tahun 2025 sebenarnya tidaklah sulit. Saat Anda memilih untuk membatasi jumlah belanja dengan memilih produk yang berkualitas dan memiliki nilai yang tahan lama, Anda sebenarnya turut berkontribusi dalam upaya untuk mengurangi pemborosan dan memilih pilihan yang lebih bertanggung jawab dalam urusan berbelanja. Semoga panduan di atas dapat membantu Anda untuk lebih bijak dalam melakukan kegiatan belanja di tahun yang akan datang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved