Sumber foto: Subbali.com

Lo Kheng Hong: Menabung tak Seindah yang Dipikirkan

Tanggal: 15 Sep 2024 08:16 wib.
Lo Kheng Hong adalah seorang investor kenamaan asal Indonesia yang secara blak-blakan mengungkapkan pandangannya terkait budaya menabung yang selama ini dianggap sebagai kebiasaan baik. Menurutnya, menabung justru dapat membuat seseorang miskin, hal ini diungkapkannya saat menjadi pembicara di acara Capital Market Summit & Expo (CMSE).

Dalam pandangannya, Lo Kheng Hong menyatakan bahwa menyimpan uang di bank sebetulnya dapat membuat seseorang menjadi miskin secara perlahan. Alasannya adalah nilai uang yang disimpan di bank cenderung turun seiring berjalannya waktu. Hal ini mengakibatkan daya beli uang tersebut semakin menurun. Pandangan ini tentu cukup kontroversial dalam masyarakat yang umumnya meyakini bahwa menabung di bank merupakan langkah yang bijak untuk mengamankan keuangan.

Selain itu, Lo Kheng Hong juga memilih untuk tidak membeli obligasi atau surat utang dikarenakan menurutnya bunga yang didapatkan tidaklah besar. Investor yang sering dijuluki sebagai "Warren Buffetnya Indonesia" tersebut juga tidak tertarik untuk berinvestasi dalam emas. Lo Kheng Hong hanya tertarik untuk membeli saham karena menurutnya telah terbukti membuatnya kaya dan memiliki aset senilai ratusan miliar. Kebijakan ini tercermin dari kesuksesannya dalam meraup keuntungan besar dari investasi saham PT United Tractors Tbk (UNTR), yang merupakan momen awal dirinya menerima cuan besar.

Dalam penjabarannya, Lo Kheng Hong juga menjelaskan alasan utama yang membuat dirinya lebih memilih berinvestasi dalam saham, khususnya di Indonesia. Baginya, menanam modal dalam saham di Bursa Efek Indonesia menawarkan imbal hasil yang tertinggi di antara bursa efek utama di dunia bagi para investor jangka panjang. Lewat pengalamannya, dirinya mendapati bahwa hal ini sudah terbukti memberikan hasil yang menguntungkan. Lo Kheng Hong merasa bersyukur karena telah terlibat dalam industri tersebut.

Namun, pandangan Lo Kheng Hong ini tidak sepenuhnya diterima oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, hampir 99% masyarakat Indonesia masih enggan mempercayai bahwa investasi saham merupakan pilihan yang tepat. Sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk menaruh uangnya di bank atau mengalokasikan dana untuk investasi properti, daripada berinvestasi dalam saham.

Lo Kheng Hong menggambarkan dirinya sebagai orang yang sangat teliti dalam melakukan analisis. Dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan. Daya uji yang dilakukannya dalam meneliti laporan keuangan menunjukkan bahwa dia tak sembarangan dalam memilih saham untuk diinvestasikan. 

Pandangan Lo Kheng Hong akan budaya menabung ini membuka peluang untuk lebih menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya berinvestasi dalam saham. Upaya untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap instrumen investasi ini perlu dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang jelas terkait berbagai pilihan investasi yang tersedia. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka terhadap pilihan investasi yang dapat memberikan hasil yang lebih optimal.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved