Sumber foto: iStock

Konten Kreator Jual Video Tak Terpakai ke OpenAI Cs: Peluang Baru di Era AI

Tanggal: 14 Jan 2025 05:39 wib.
Industri kecerdasan buatan (AI) kini menghadirkan peluang baru bagi para kreator konten digital. Banyak kreator yang sebelumnya hanya memanfaatkan YouTube, TikTok, atau Instagram kini dapat menghasilkan pendapatan tambahan dengan menjual rekaman video yang tidak terpakai kepada perusahaan AI terkemuka seperti OpenAI, Alphabet Inc. (Google), dan entitas media AI seperti Moonvalley. Rekaman ini digunakan untuk melatih algoritma AI agar menjadi lebih cerdas dan efektif.

Menurut informasi dari Bloomberg, perusahaan AI bersedia membayar antara USD 1 hingga USD 4 per menit rekaman, tergantung pada kualitas dan format video. Rekaman dengan resolusi 4K atau menggunakan teknologi canggih seperti drone dan animasi 3D bahkan dihargai lebih tinggi. Permintaan terhadap konten video eksklusif ini meningkat seiring dengan kebutuhan perusahaan AI untuk mendapatkan data pelatihan berkualitas tinggi.

Mengapa Video Tak Terpakai Berharga untuk AI?

Rekaman video yang belum pernah dipublikasikan dianggap sangat berharga bagi pelatihan model AI. Konten unik memungkinkan sistem AI untuk belajar dari data yang belum terpengaruh oleh algoritma atau pola yang sudah ada. Ini sangat penting dalam pengembangan teknologi seperti generator video berbasis teks, yang telah diperkenalkan oleh OpenAI, Meta Platforms Inc., dan Adobe Inc.

Perusahaan seperti Moonvalley mengakui bahwa sebagian besar data pelatihan mereka berasal dari kreator konten dan produsen film yang tertarik melisensikan video mereka. Dengan pendekatan ini, para kreator dapat mendiversifikasi pendapatan mereka, yang sebelumnya hanya bergantung pada iklan atau sponsor. Hal ini menjadi solusi bagi kreator yang memiliki ratusan jam rekaman video yang tidak pernah diunggah ke internet.

Manfaat Bagi Kreator Konten

Pendapatan dari penjualan rekaman video memberikan peluang baru bagi kreator untuk mendapatkan keuntungan lebih. Selain itu, dengan menjual rekaman mereka melalui lisensi, kreator dapat memastikan hak cipta mereka dilindungi secara legal. Hal ini mengurangi risiko konten mereka diambil secara ilegal oleh pihak lain, sebuah isu yang kerap menjadi sorotan dalam dunia digital.

Dan Levitt, Wakil Presiden Senior kreator di Wasserman, menilai bahwa lisensi video ini merupakan peluang besar bagi kreator, meskipun masa tren ini mungkin tidak akan bertahan lama. “Kita sedang melihat perlombaan yang sangat cepat di mana perusahaan AI berlomba-lomba mengumpulkan data pelatihan sebanyak mungkin,” ujar Levitt.

Dukungan dari Agensi dan Perusahaan Lisensi

Beberapa agensi kreator digital kini bermitra dengan perusahaan lisensi pihak ketiga seperti Troveo AI dan Calliope Networks untuk membantu mengelola hak cipta kreator. Perusahaan-perusahaan ini mempermudah kreator dalam melisensikan ribuan jam rekaman video secara massal kepada perusahaan AI. Troveo AI, misalnya, telah membayar lebih dari USD 5 juta kepada kreator konten yang bekerja sama dengan mereka.

Marty Pesis, CEO Troveo AI, menyatakan bahwa perusahaan AI besar yang sedang membangun model video sebagian besar telah bekerja sama dengan mereka. Kesepakatan ini mencakup klausul perlindungan kreator, seperti larangan membuat replika digital mereka atau meniru adegan yang dapat merusak reputasi kreator. Andrew Graham, kepala penasihat kemitraan di Creative Artists Agency (CAA), menekankan pentingnya memastikan kliennya mendapatkan kompensasi layak serta perlindungan atas merek pribadi mereka.

Tantangan Hukum dan Etika

Perusahaan AI sering menghadapi kritik atas penggunaan teks, foto, dan video dari internet tanpa izin. Praktik ini menuai tuntutan hukum dari berbagai pihak, termasuk penerbit berita, aktor, dan kreator individu. Beberapa perusahaan seperti OpenAI dan Meta telah dituduh melanggar hak cipta karena menggunakan kekayaan intelektual tanpa kompensasi.

“Apa pun yang Anda unggah secara publik sering kali dianggap bebas untuk digunakan oleh perusahaan,” kata Levitt. Oleh karena itu, menjual video melalui lisensi memberikan cara yang lebih terstruktur dan legal bagi kreator untuk berkontribusi dalam pengembangan AI.

Masa Depan Lisensi Konten Video

Meskipun potensi pendapatan dari lisensi video cukup besar, para ahli memprediksi bahwa tren ini tidak akan berlangsung lama. Saat ini, perusahaan AI masih membutuhkan data dalam jumlah besar untuk melatih model mereka. Namun, seiring waktu, kebutuhan akan data unik mungkin akan berkurang karena teknologi AI semakin matang.

Bagi kreator yang ingin memanfaatkan peluang ini, penting untuk bekerja sama dengan agensi atau platform lisensi yang terpercaya. Dengan cara ini, mereka tidak hanya mendapatkan kompensasi yang layak tetapi juga memastikan bahwa konten mereka digunakan dengan cara yang etis dan tidak merugikanreputasi mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved