Sumber foto: Canva

Keputihan Itu Normal, kan? Memahami Cairan Vagina yang Sehat

Tanggal: 23 Jul 2025 08:39 wib.
Banyak perempuan sering merasa cemas atau bingung saat melihat ada cairan keluar dari vagina, yang biasa kita sebut keputihan. Pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah ini normal atau justru tanda masalah kesehatan? Sebenarnya, keputihan adalah bagian alami dari sistem reproduksi perempuan. Cairan vagina punya peran penting dalam menjaga kesehatan organ intim, dan karakteristiknya bisa berubah tergantung siklus bulanan atau kondisi tubuh. Memahami perbedaan antara keputihan yang normal dan yang tidak normal itu penting banget.

Peran Penting Keputihan Normal

Keputihan yang sehat sebenarnya adalah mekanisme alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan melindungi vagina dari infeksi. Cairan ini diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim, berfungsi membersihkan sel-sel mati dan bakteri. Ibaratnya, keputihan ini seperti "penjaga kebersihan" alami vagina.

Ciri-ciri keputihan normal biasanya:

Warna bening atau putih susu: Mirip seperti putih telur mentah, atau bisa juga agak keruh seperti susu.

Tidak berbau: Mungkin ada sedikit bau samar yang khas, tapi tidak menyengat atau amis.

Tekstur bervariasi: Terkadang cair dan encer, kadang kental dan lengket, tergantung pada fase siklus menstruasi.

Jumlahnya tidak berlebihan: Cairan yang keluar tidak sampai membasahi celana dalam secara berlebihan.

Perubahan pada keputihan ini sangat wajar terjadi sepanjang siklus menstruasi. Misalnya, menjelang ovulasi, keputihan cenderung lebih banyak, bening, dan elastis (seperti lendir bening). Setelah ovulasi, biasanya menjadi lebih kental dan keruh. Saat hamil, jumlah keputihan juga seringkali meningkat karena perubahan hormon. Bahkan gairah seksual pun bisa memengaruhi jumlah cairan vagina yang keluar.

Kapan Keputihan Menjadi Tanda Bahaya?

Meskipun keputihan itu normal, ada beberapa perubahan yang perlu diwaspadai karena bisa jadi tanda infeksi atau masalah kesehatan lain. Mengetahui perbedaan ini sangat penting agar bisa segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Beberapa ciri keputihan yang tidak normal, antara lain:

Perubahan Warna:

Kuning kehijauan atau abu-abu: Ini seringkali menjadi tanda infeksi bakteri atau trikomoniasis.

Kecoklatan atau disertai darah: Jika terjadi di luar siklus menstruasi atau setelah menopause, bisa jadi indikasi masalah serius seperti polip, infeksi, atau bahkan kanker.

Bau yang Menyengat: Bau amis yang kuat, terutama setelah berhubungan seksual, bisa jadi tanda vaginosis bakterial. Bau busuk atau menyengat lainnya juga perlu diwaspadai.

Tekstur yang Berubah Drastis:

Kental dan bergumpal seperti keju cottage: Seringkali merupakan ciri infeksi jamur (kandidiasis).

Berbusa: Ini bisa menjadi tanda infeksi menular seksual seperti trikomoniasis.

Gejala Penyerta: Selain perubahan cairan, perhatikan juga jika ada gejala lain seperti:

Gatal pada area vagina atau bibir vagina.

Rasa terbakar atau perih, terutama saat buang air kecil atau berhubungan seksual.

Nyeri di area panggul atau perut bagian bawah.

Kemerahan atau bengkak pada area intim.

Perubahan-perubahan ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan flora vagina atau kehadiran patogen.

Penyebab Keputihan Tidak Normal

Penyebab keputihan tidak normal sangat beragam, tapi yang paling umum adalah:

Infeksi Bakteri (Vaginosis Bakterial): Disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina.

Infeksi Jamur (Kandidiasis): Disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida albicans, sering dipicu oleh penggunaan antibiotik, perubahan hormon, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Infeksi Menular Seksual (IMS): Contohnya seperti klamidia, gonore, atau trikomoniasis.

Iritasi: Dari sabun wangi, deterjen, douche vagina, atau celana dalam yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat.

Perubahan Hormonal: Seperti saat penggunaan kontrasepsi hormonal atau menjelang menopause, meskipun biasanya tidak disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

Pentingnya Kebersihan dan Konsultasi Medis

Menjaga kebersihan area intim sangat penting, tapi perlu diingat bahwa terlalu bersih atau menggunakan produk pembersih beraroma justru bisa memicu masalah. Cukup bilas dengan air bersih dari depan ke belakang. Hindari penggunaan sabun beraroma, douche vagina, atau tisu basah yang mengandung alkohol atau parfum. Kenakan celana dalam berbahan katun yang longgar dan ganti secara teratur.

Jika ada kekhawatiran tentang perubahan keputihan atau muncul gejala tidak normal, langkah terbaik adalah segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter bisa melakukan pemeriksaan yang tepat, mendiagnosis penyebabnya, dan memberikan pengobatan yang sesuai. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved