Sumber foto: iStock

Kenapa Waktu Terasa Hilang Saat Scroll TikTok? Ini Penjelasan Psikolog yang Bikin Kamu Pikir Dua Kali

Tanggal: 13 Apr 2025 18:29 wib.
Pernahkah kamu merasa hanya ingin membuka TikTok sebentar, tapi tiba-tiba dua jam berlalu begitu saja? Padahal niat awalnya cuma ingin “scroll-scroll lucu” selama lima menit. Fenomena ini tidak hanya dirasakan oleh satu-dua orang saja. Nyatanya, ada alasan ilmiah di balik mengapa waktu terasa seperti menguap saat kita tenggelam dalam media sosial, terutama TikTok.

Platform seperti TikTok memang tidak dirancang secara kebetulan. Algoritmanya begitu kuat dalam menyesuaikan konten dengan preferensi pengguna, membuat otak kita terus-menerus tergoda untuk menonton "satu video lagi". Setiap geseran layar membuka kejutan baru—video yang segar, menarik, dan terkadang mengundang tawa atau emosi. Hal ini membuat otak kita terjebak dalam siklus loop yang sulit dihentikan.

Mengapa Waktu Terasa Begitu Cepat Saat Scroll Media Sosial?

Dilansir dari Channel News Asia, beberapa psikolog menjelaskan bahwa hilangnya kesadaran terhadap waktu ini bukanlah hal kebetulan. Ada proses psikologis dan neurologis yang terlibat dalam bagaimana kita memproses waktu dan bagaimana teknologi "mencuri" perhatian kita tanpa kita sadari.

1. Kurangnya Pengalaman Baru Membuat Waktu Terasa Cepat

Menurut dr. Kimberly Chew, seorang psikolog klinis, persepsi kita terhadap waktu sangat dipengaruhi oleh jumlah pengalaman baru yang kita alami. Saat masa kanak-kanak, kita dipenuhi oleh berbagai pengalaman pertama yang menciptakan memori kuat. Dari belajar naik sepeda, masuk sekolah, hingga liburan pertama ke luar kota—semuanya terekam jelas di otak.

Namun, ketika kita dewasa, hidup cenderung berjalan dalam pola yang sama. Rutinitas harian seperti bekerja, belajar, dan bersosialisasi mengikuti pola yang mirip setiap harinya. Kurangnya pengalaman baru membuat otak tidak menciptakan banyak memori berbeda, sehingga hari-hari terasa melebur dan waktu terasa berjalan lebih cepat.

2. Otak Dewasa Menyerap Lebih Sedikit Informasi Baru

Secara neurologis, otak anak-anak memiliki kapasitas yang luar biasa dalam menyerap informasi. Mereka menangkap detail lingkungan sekitar dengan sangat aktif. Itulah mengapa masa kecil sering terasa panjang dan penuh warna.

Sebaliknya, otak orang dewasa cenderung menyaring informasi dan hanya mencatat hal-hal yang dianggap penting. Ketika tidak ada hal baru yang mencolok, otak tidak membentuk banyak ingatan, sehingga waktu terasa "kosong" dan cepat berlalu.

3. Aktivitas Digital Mengaburkan Persepsi Waktu

Fenomena "doomscrolling" atau kebiasaan scroll tanpa henti di media sosial menyebabkan kita terputus dari kesadaran akan waktu. Dr. Chew menyebutkan bahwa saat kita tenggelam dalam dunia digital, otak tidak mendapatkan cukup sinyal untuk merekam waktu secara akurat.

Hal ini juga diamini oleh Jonathan Haidt dalam bukunya The Anxious Generation. Ia mengungkapkan bahwa dunia digital, khususnya media sosial, telah menciptakan jarak antara kita dan kenyataan. Waktu menjadi kabur, suasana hati menjadi tidak stabil, dan kesehatan mental perlahan menurun. Kita tidak hanya kehilangan waktu, tetapi juga kehilangan koneksi dengan dunia nyata.

Apa yang Bisa Kita Lakukan Agar Tidak Kehilangan Waktu?

Meski dunia digital sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan kontrol atas waktu dan kesadaran kita.

1. Ciptakan Pengalaman Baru Setiap Hari

Pengalaman baru membantu membentuk penanda waktu dalam otak. Tak perlu liburan mahal atau petualangan ekstrem, cukup dengan mencoba rute baru saat pulang kuliah, mencoba resep baru, atau memulai hobi seperti melukis, berkebun, atau menulis. Hal-hal ini memberi warna baru dalam rutinitas harian dan membantu waktu terasa lebih penuh.

2. Latih Kesadaran Lewat Aktivitas Mindfulness

Kegiatan seperti membaca buku, meditasi, menggambar, atau berjalan-jalan di alam adalah contoh aktivitas mindfulness yang membantu kita terhubung dengan saat ini. Saat kita berhenti sejenak dari layar dan memperlambat ritme hidup, otak memiliki ruang untuk "merasakan waktu" dengan lebih utuh.

Mindfulness juga membantu kita keluar dari mode otomatis yang sering kali membuat hari berlalu tanpa disadari. Kita menjadi lebih sadar akan setiap detik yang berjalan, sehingga hidup terasa lebih bermakna.

Sadari Waktu Sebelum Ia Menghilang

Waktu adalah sumber daya paling berharga yang tak bisa diulang. Media sosial memang menyenangkan dan menghibur, tapi jika tidak kita kendalikan, ia bisa menyedot waktu tanpa kita sadari.

Memahami alasan ilmiah di balik hilangnya waktu saat scroll TikTok bukan hanya soal pengetahuan, tapi juga tentang mengembalikan kendali atas hidup kita. Saat kita memilih untuk sadar, memilih untuk menciptakan momen baru, dan menjauh sejenak dari layar—itulah saat kita benar-benar hidup.

Jadi, lain kali saat kamu membuka TikTok dan berkata “cuma lima menit”, cobalah pasang pengingat atau atur waktu secara sadar. Karena mungkin, lima menit itu bisa berubah jadi dua jam yang tidak akan pernah kembali.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved