Kenapa Kita Sering Lupa Barang Pas Lagi Butuh-Butuhnya?
Tanggal: 24 Jul 2025 08:14 wib.
Kita semua pernah mengalami situasi di mana barang yang kita perlukan tiba-tiba menghilang dari ingatan, padahal kita sangat membutuhkannya. Kenapa hal ini sering terjadi? Mari kita telusuri alasan ilmiah dan psikologi di balik fenomena ini.
Salah satu alasan ilmiah adalah terkait dengan cara kerja otak kita. Otak manusia menyimpan informasi dalam dua sistem, yaitu sistem yang berorientasi pada pemrosesan secara cepat dan sistem yang memerlukan waktu untuk berpikir secara mendalam. Ketika kita berada dalam situasi stress atau dalam keadaan terburu-buru, otak kita cenderung menggunakan sistem yang lebih cepat untuk membuat keputusan. Hal ini dapat menyebabkan kita mengabaikan informasi yang penting, termasuk lokasi dan keadaan barang yang kita butuhkan. Dalam kondisi seperti ini, otak lebih fokus pada pemecahan masalah ketimbang mengingat.
Dari perspektif psikologi, faktor emosi juga berperan besar dalam kemampuan kita untuk mengingat. Ketika kita merasa cemas atau terburu-buru, kadar stres yang meningkat dapat mengganggu proses penyimpanan dan pengambilan kembali memori. Emosi negatif seperti kegelisahan dapat mengurangi perhatian kita terhadap lingkungan sekitar, sehingga kita lebih mudah melupakan barang-barang penting yang sebenarnya kita lihat sebelumnya.
Selain itu, fenomena yang dikenal sebagai "memori jangka pendek" juga dapat menjadi penyebab. Ketika kita harus mengingat beberapa informasi sekaligus, barang yang seharusnya diingat bisa jadi tersisih. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa memori jangka pendek memiliki kapasitas terbatas dan bisa sangat cepat dilupakan jika tidak diulang atau tidak digunakan dalam konteks yang relevan.
Dengan memahami alasan ilmiah dan psikologi di balik kelupaan ini, kita dapat mulai menyadari faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kita untuk mengingat barang-barang yang penting ketika kita paling membutuhkannya. Fenomena ini adalah gabungan dari cara otak kita bekerja, tekanan emosional yang kita rasakan, serta kapasitas memori yang terbatas.