Sumber foto: Canva

Kenapa Beberapa Deodoran Bikin Kulit Ketiak Hitam?

Tanggal: 14 Agu 2025 11:38 wib.
Deodoran adalah produk esensial yang digunakan setiap hari untuk menjaga kesegaran tubuh. Namun, bagi sebagian orang, penggunaan deodoran justru menimbulkan masalah baru: kulit ketiak menjadi lebih gelap. Fenomena ini bukan mitos belaka, melainkan kondisi nyata yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Memahami penyebab di balik penggelapan kulit ini penting agar bisa memilih produk yang tepat dan menghindari dampak buruk pada kesehatan kulit.

Reaksi Kimiawi dengan Bahan-bahan Tertentu

Salah satu penyebab utama kulit ketiak menghitam adalah reaksi kimiawi antara bahan-bahan dalam deodoran dengan kulit. Banyak deodoran, terutama jenis antiperspirant, mengandung senyawa aluminium seperti aluminium chlorohydrate atau aluminium zirconium. Senyawa ini berfungsi menyumbat kelenjar keringat untuk mencegah basah. Namun, pada beberapa orang, aluminium ini bisa bereaksi dengan keringat dan bakteri di kulit, yang akhirnya memicu iritasi dan peradangan.

Iritasi atau peradangan kronis pada kulit akan memicu respons alami tubuh untuk melindungi area tersebut dengan memproduksi melanin (pigmen warna kulit) secara berlebihan. Proses ini dikenal sebagai hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH). Jadi, bukan deodoran itu sendiri yang langsung mewarnai kulit, melainkan peradangan yang diakibatkan olehnya yang memicu produksi pigmen gelap.

Kandungan Alkohol dan Parfum yang Mengiritasi

Banyak deodoran, terutama yang bertekstur semprot atau cair, mengandung alkohol untuk membantu produk cepat kering. Sementara itu, untuk memberikan aroma wangi, deodoran juga diisi dengan parfum atau zat pewangi buatan. Baik alkohol maupun parfum bisa menjadi pemicu iritasi, terutama pada kulit ketiak yang cenderung lebih tipis dan sensitif dibandingkan bagian tubuh lain.

Ketika kulit ketiak terpapar alkohol atau parfum yang keras, lapisan pelindungnya bisa rusak. Ini membuatnya lebih rentan terhadap peradangan, yang lagi-lagi berujung pada hiperpigmentasi. Kondisi ini bisa semakin parah jika deodoran dipakai setelah mencukur atau mencabut bulu ketiak, di mana kulit sedang dalam keadaan terbuka dan lebih sensitif.

Gesekan dan Perawatan yang Salah

Selain bahan kimia, faktor mekanis juga berperan. Gesekan yang terjadi antara kulit ketiak dan baju yang ketat, dikombinasikan dengan penggunaan deodoran, bisa memperparah iritasi. Gesekan ini merangsang sel-sel kulit untuk meradang dan menghasilkan melanin.

Metode menghilangkan bulu ketiak juga berpengaruh besar. Mencukur dengan pisau cukur tumpul, mencabut bulu ketiak, atau menggunakan krim perontok yang terlalu keras dapat menyebabkan mikrolesi (luka kecil) pada kulit. Luka-luka ini, yang sering kali tidak terlihat, adalah gerbang masuknya bakteri dan pemicu peradangan, yang kemudian berujung pada penggelapan kulit.

Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Untuk mengatasi dan mencegah kulit ketiak menghitam, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Pilih Deodoran yang Tepat: Cari deodoran yang berlabel bebas alkohol, bebas parfum, dan hipoalergenik. Produk dengan kandungan bahan-bahan alami, seperti baking soda atau ekstrak tanaman, bisa jadi alternatif.

Perhatikan Metode Menghilangkan Bulu: Beralih ke metode yang lebih lembut seperti waxing yang dilakukan oleh profesional atau laser hair removal. Jika tetap mencukur, pastikan pisau cukur tajam dan gunakan krim cukur yang melembapkan.

Jaga Kebersihan dan Kelembapan: Bersihkan ketiak secara rutin, dan gunakan pelembap tanpa pewangi setelah mandi. Pelembap dapat membantu menjaga skin barrier dan mengurangi risiko iritasi.

Berikan Waktu Kulit untuk Bernapas: Sesekali, terutama saat tidak keluar rumah, biarkan ketiak bebas dari deodoran. Ini memberi kesempatan kulit untuk beristirahat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved