Sumber foto: Pinterest

Kenapa Ada Orang yang Susah Banget Terima Kritik?

Tanggal: 6 Mei 2025 13:06 wib.
Kritik adalah suatu bentuk umpan balik yang dapat membantu individu untuk berkembang dan memperbaiki diri. Namun, tidak semua orang mampu menerima kritik dengan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi sikap seseorang ketika berhadapan dengan kritik. Salah satu faktor utama yang sering terlupakan adalah ego. Ego seseorang berperan penting dalam bagaimana ia menanggapi kritik yang diberikan kepadanya.

Ego adalah bagian dari diri kita yang berhubungan dengan bagaimana kita melihat diri sendiri dan bagaimana kita ingin dilihat oleh orang lain. Ketika seseorang memiliki ego yang tinggi, kritik yang diterima bisa terasa seperti serangan pribadi. Mereka mungkin merasa bahwa kritik tersebut merendahkan nilai dan harga diri mereka. Akibatnya, bukannya merenungkan apa yang telah dikatakan, mereka cenderung defensif dan menolak untuk menerima masukan tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua kritik disampaikan dengan cara yang konstruktif. Beberapa orang mungkin memberikan kritik yang terkesan menjatuhkan atau tidak beralasan. Dalam situasi seperti ini, tentu saja wajar jika orang merasa tersinggung. Namun, ada juga kritik yang disampaikan dengan tujuan baik dan dengan cara yang memberdayakan. Sayangnya, ego yang terlalu besar dapat membuat seseorang buta akan niat positif di balik kritik tersebut.

Sikap ini sering kali menghambat proses self-improvement atau perbaikan diri. Ketika seseorang tidak mau mendengar kritik, mereka melewatkan kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Proses self-improvement memerlukan keterbukaan untuk menerima umpan balik, baik yang positif maupun yang negatif. Tanpa keinginan untuk belajar dari informasi baru, individu berisiko stagnasi dalam cara berpikir dan perilaku.

Dalam beberapa kasus, orang yang merasa terancam oleh kritik berusaha membenarkan diri mereka dengan mencari-cari alasan atau menyalahkan faktor eksternal. Misalnya, mereka mungkin berkata, "Orang itu hanya iri pada keberhasilan saya," atau "Mereka tidak tahu apa yang saya alami." Penolakan untuk menerima kritik ini tidak hanya menghambat perkembangan pribadi, tetapi juga dapat mengganggu hubungan interpersonal. Ketika seseorang tidak dapat menerima kritik, rekan kerja, teman, atau anggota keluarga mungkin merasa frustasi dan enggan untuk memberikan umpan balik di masa mendatang.

Kritik juga bisa dianggap sebagai cermin yang menunjukkan aspek-aspek dari diri kita yang mungkin tidak kita sadari. Namun, banyak orang memiliki ketakutan mendalam terhadap pengakuan kelemahan atau kesalahan. Rasa takut ini dapat berkaitan dengan norma sosial yang mengajarkan bahwa kita harus selalu tampil sempurna. Semakin besar rasa takut ini, semakin sulit bagi mereka untuk menerima kritik yang berbeda dari yang telah mereka anggap. 

Menanggapi kritik dengan bijaksana memang tidak mudah. Ada kalanya kita harus berhadapan dengan rasa tidak nyaman untuk melakukan perbaikan diri. Sebagian orang mungkin merasa cemas dengan penilaian orang lain sehingga mereka lebih memilih untuk mengabaikan kritik, menjadikannya sebagai sebuah tantangan dalam upaya mencapai self-improvement.

Dalam lingkungan yang mendukung, sikap menerima kritik bisa ditumbuhkan. Menghidupkan suasana yang mengedepankan diskusi terbuka alih-alih konfrontasi dapat membantu individu untuk lebih menerima kritik dengan lapang dada. Komunikasi yang baik dan empati juga dapat mengurangi jarak antara pengkritik dan yang dikritik, sehingga memungkinkan terjadinya pemahaman yang lebih baik.

Kesadaran bahwa kritik adalah bagian dari proses belajar dan berkembang akan lebih mendekatkan kita pada tujuan self-improvement yang kita inginkan. Namun, jika ego mendominasi reaksi kita terhadap kritik, jalan menuju perbaikan diri akan terasa semakin terjal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved