Kenali Risiko Infeksi Kulit Saat Musim Banjir

Tanggal: 8 Mar 2025 21:12 wib.
Banjir merupakan salah satu kondisi yang sering kali membawa dampak buruk bagi kesehatan, terutama kesehatan kulit. Dokter spesialis dermatologi dan venereologi dari Universitas Udayana, Bali, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra Sp.KK, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai jenis infeksi kulit yang berpotensi muncul akibat terendam air banjir. Melalui komunikasi singkat yang dilakukan pada hari Kamis, dokter Darma menyebutkan beberapa jenis infeksi kulit yang harus diwaspadai.Di antara infeksi yang umum terjadi adalah infeksi jamur, seperti tinea pedis atau yang lebih dikenal dengan sebutan kutu air. Infeksi ini biasanya muncul karena kaki yang terlalu lama terendam dalam air kotor. Selain itu, ada juga infeksi bakteri, seperti impetigo dan bisul, yang cenderung berkembang dengan baik di lingkungan yang kotor dan lembab. Tidak ketinggalan, dermatitis kontak alergi juga merupakan masalah yang bisa muncul akibat paparan bahan kimia atau kotoran yang terdapat dalam air banjir.Apabila masyarakat yang terkena dampak banjir mengalami masalah infeksi kulit, dokter Darma memberikan beberapa saran. Pertama-tama, penting untuk segera membilas dan mencuci area kulit yang terkontaminasi dengan air bersih dan sabun. Pindahlah ke tempat yang kering untuk menghindari paparan lebih lanjut terhadap air yang tercemar. Jika muncul rasa gatal atau iritasi, penggunaan krim antigatal atau antihistamin oral sesuai petunjuk dapat membantu. Namun, jika terjadi luka terbuka atau muncul tanda-tanda infeksi yang lebih seriusseperti bengkak, nanah, kemerahan yang meluas, atau demamsegera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan yang tepat, tegasnya.Penanganan infeksi kulit memerlukan perhatian khusus, karena bisa jadi infeksi jamur yang bermula dari sela-sela jari dapat menyebar ke area kulit lainnya, yang pada gilirannya memperburuk rasa gatal. Garukan berlebihan juga dapat meningkatkan risiko infeksi sekunder oleh bakteri, yang berpotensi menyebabkan peradangan dan masalah kulit yang lebih luas.Dokter Darma menekankan betapa pentingnya menjaga kebersihan dan melindungi tubuh saat berinteraksi dengan air banjir yang tercemar. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memakai sepatu boots atau sarung tangan untuk meminimalisir kontak langsung dengan air tersebut. Selain itu, segera setelah terpapar air banjir, mandi menggunakan sabun antiseptik sangat dianjurkan dan penting untuk memastikan anggota tubuh, terutama daerah lipatan seperti sela jari, benar-benar kering.Lingkungan tempat tinggal juga perlu diperhatikan kebersihannya. Melakukan disinfeksi setelah banjir sangat penting guna mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri yang dapat memicu masalah kesehatan lebih lanjut. Dengan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari risiko infeksi kulit yang berbahaya akibat banjir.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved