Kecanduan Instagram? Yuk Detoksifikasi Dulu

Tanggal: 9 Okt 2017 20:39 wib.
Seorang remaja asal Kota Perth, Australia Barat, Charlotte Meagher telah memiliki akun Instagram sejak berusia 13 tahun.

Usianya sekarang 16 tahun dan percaya bahwa aplikasi media sosial ini telah mengubah cara anak-anak menjalani hidup mereka.

"Instagram telah membuat saya merasa seperti setiap saat ketika saya bepergian, saya harus berfoto atau harus memasangnya di Instagram," katanya.

Ia mengatakan Instagram telah mengubah gaya hidup remaja dengan tekanan untuk mendokumentasikan setiap aktivitas yang dilakukannya ini didorong oleh ketakutan bahwa jika waktu senggangnya tidak disebarkan ke seluruh media sosial, itu akan tidak ada gunanya.

"Kami ingin orang lain iri dan terlihat menjalani hidup yang cemerlang ini," katanya.

"Ketika Anda pergi ke pesta, semua orang memegang ponsel mereka, semua orang aktif di Snapchat, semua orang ingin berbagi pesta ini," lanjutnya

Charlotte mengatakan lantaran ingin terlihat "kurus" dalam fotonya ia mengurangi makananya.

Ia mengungkapkan bahwa pencariannya untuk memproyeksikan kehidupan yang sempurna telah menjadikan dirinya kehilangan masa kanak-kanak yang ceria. 

"Saya merasa itu tidak masalah kecuali jika mengaturnya kalau itu adalah perjalanan terbaik dalam hidup saya tapi realitas saya yang sebenarnya di Instagram [seharusnya] adalah saya berada di kamar tidur, memandangi saudara laki-laki saya bersenang-senang di kolam renang," katanya.

Kini, Charlotte masih menggunakan akun Instagramnya, namun ia telah mendapati bahwa detoksifikasi secara reguler telah membantunya mengendalikan cara Instagram dalam mempengaruhi perasaannya.

Charlotte mengaku jika sebuah unggahan tidak menarik banyak "likes" itu merusak rasa percaya diri anak-anak muda.

Sementara itu, sebuah penelitian di Inggris menempatkan Instagram sebagai platform media sosial terburuk bagi kesehatan dan kesejahteraan kaum muda.

Direktur Butterfly Foundation for Eating Disorder, sebuah lembaga non profit yang mengkampanyekan gangguan pola makan, Christine Morgan mengatakan bahwa dirinya yakin Instagram sangat berbahaya karena media sosial yang satu ini mendorong percakapan yang hampir seluruhnya dilakukan melalui media gambar (foto).

"Anda berkomunikasi dengan cara-cara media gambar menunjukan kesempurnaan dan ada begitu banyak lapisan yang berbahaya atau merusak bagi orang," katanya.

Christine Morgan mendukung konsep detoks Instagram, dengan mengatakan bahwa penting bagi orang-orang muda dan orang tua mereka memantau penggunaan media sosial anak-anak mereka.

"Memantau apa yang anda lakukan di media sosial dan menyadari bahwa itu bisa merusak, bisa berbahaya untuk Anda," katanya.

"Memonitor juga bagaimana perasaan Anda saat Anda melakukannya, pantau bagaimana hal itu mempengaruhi perasaan anda dan jika itu membuat Anda merasa sangat negatif tentang diri Anda sendiri, berhentilah, beristirahatlah sejenak, detoksikan diri anda dari Instagram, berhentilah saja [menggunakannya]."

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved