Kebiasaan Sehari-hari yang Berpotensi Memicu Tumor Otak, Waspadai!
Tanggal: 24 Mei 2025 08:29 wib.
Kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari sering kali tidak kita sadari memiliki dampak besar bagi kesehatan, terutama risiko terhadap penyakit serius seperti tumor otak. Menurut informasi yang diterbitkan oleh Johns Hopkins Medicine, tumor otak merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal yang dapat terjadi di dalam otak, ruang tengkorak, batang otak, sinus, dan bahkan rongga hidung. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak jika tumor menghalangi aliran cairan di sekitar otak. Dalam beberapa kasus, tumor juga dapat menyebar melalui cairan tulang belakang ke area lain.
Lalu, kebiasaan sehari-hari apa saja yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Merokok
Merokok telah lama diakui sebagai penyebab berbagai penyakit, terutama kanker paru-paru. Namun, kebiasaan ini juga berpotensi memicu tumor otak. Dr. Kameshwar Prasad dari RS Fortis di India menjelaskan bahwa tumor otak dibagi menjadi dua jenis: primer dan sekunder. Tumor primer berasal dari sel di dalam otak, sedangkan tumor sekunder adalah kanker yang berasal dari bagian tubuh lainnya dan menyebar ke otak. Merokok dapat meningkatkan risiko perkembangan tumor otak primer, khususnya glioma, yang merupakan jenis tumor otak yang paling umum terkait dengan kebiasaan merokok.
2. Konsumsi Alkohol
Berbeda dengan merokok, alkohol bukanlah faktor risiko langsung untuk tumor otak. Namun, individu yang mengalami tumor hati akibat sirosis hati akibat konsumsi alkohol berpotensi mengalami penyebaran tumor ke otak. Ini semua disebabkan oleh kemampuan sel kanker untuk menyebar dan memicu gejala seperti pusing, mual, serta kejang. Selain itu, konsumsi alkohol dapat merusak DNA dan mengurangi sistem kekebalan tubuh, menjadikan kondisi ini semakin berbahaya. Kehilangan nutrisi akibat kebiasaan minum berlebihan juga berkontribusi pada risiko tumor otak.
3. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan dan obesitas sangat berkaitan dengan risiko tumor otak, khususnya meningioma, yaitu tumor otak primer yang paling umum. Analisis dari Jurnal Neurology menunjukkan bahwa individu dengan kelebihan berat badan memiliki risiko 21 persen lebih tinggi untuk terkena meningioma, dan bagi mereka yang benar-benar obesitas, risikonya meningkat hingga 54 persen. Meningioma berkembang dari meninges, lapisan jaringan yang melindungi otak dari tengkorak.
4. Paparan Insektisida
Penggunaan pestisida baik dalam rumah tangga maupun di tempat kerja sebaiknya diperhatikan. Beberapa penyelidikan menunjukkan bahwa penggunaan insektisida dapat meningkatkan risiko tumor otak pada anak-anak dan orang dewasa muda. Sebuah studi dalam jurnal Environment International menunjukkan anak-anak yang orang tuanya terpapar insektisida memiliki risiko lebih tinggi terkena tumor otak.
5. Paparan Karsinogenik
Beberapa orang berada dalam risiko yang lebih tinggi untuk terkena tumor otak karena mereka terpapar zat karsinogenik di tempat kerja, seperti para pemadam kebakaran, petani, dan para ilmuwan kimia. Pekerjaan yang melibatkan kontak dengan bahan kimia berbahaya ini memberikan dampak serius terhadap kesehatan, dan mereka sering kali tidak menyadari betapa berbahayanya paparan tersebut.
Dengan berbagai kebiasaan sehari-hari yang berpotensi memicu tumor otak ini, penting bagi kita untuk lebih sadar akan tindakan yang mungkin kita anggap sepele namun dapat berdampak besar pada kesehatan jangka panjang.