Kanker yang Kian Mengintai Usia di Bawah 50 Tahun

Tanggal: 22 Agu 2025 08:15 wib.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di British Journal of Surgery mengungkap bahwa kanker kolorektal atau kanker usus besar masih menjadi jenis kanker saluran cerna yang paling banyak menyerang orang dewasa muda di bawah usia 50 tahun. Meski begitu, penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada jenis kanker saluran cerna lainnya, seperti kanker pankreas, esofagus, lambung, saluran empedu, usus buntu, hingga tumor neuroendokrin.

Kanker kolorektal tercatat mencakup sekitar 54 persen kasus kanker saluran cerna dini pada usia muda. Di Amerika Serikat, kasusnya bahkan mengalami kenaikan cukup tajam, dari 5,9 per 100.000 orang pada tahun 2000 menjadi 8,4 per 100.000 orang pada tahun 2017. Kesadaran masyarakat terhadap kanker ini relatif lebih tinggi karena menjadi satu-satunya kanker saluran cerna yang sudah direkomendasikan untuk menjalani skrining rutin sejak usia 45 tahun.

Meski demikian, kanker lain di saluran cerna juga mulai meningkat jumlahnya. Kanker usus buntu, meski termasuk langka, menunjukkan lonjakan diagnosis hingga 15 persen dalam periode 2010 hingga 2019. Kanker pankreas yang dikenal sangat mematikan juga meningkat pada seluruh kelompok usia dewasa muda, dengan lonjakan paling menonjol lebih dari empat persen pada kelompok usia 25 hingga 29 tahun. Selain itu, kanker lambung menempati urutan kedua yang paling sering didiagnosis setelah kolorektal, disusul dengan kanker esofagus, tumor neuroendokrin, serta kanker saluran empedu.

Para peneliti menegaskan bahwa genetika hanya berperan sekitar 15 hingga 30 persen dalam kasus kanker saluran cerna dini. Faktor gaya hidup diyakini menjadi pendorong terbesar meningkatnya risiko. Peningkatan angka obesitas, terutama pada remaja dan dewasa muda, yang hampir dua kali lipat sejak 1990, menjadi salah satu pemicu utama. Pola makan ala Barat yang cenderung tinggi daging merah dan makanan olahan juga diduga memicu peradangan dalam tubuh serta mengganggu kemampuan sel dalam memperbaiki kerusakan DNA. Faktor lain yang turut berkontribusi antara lain konsumsi alkohol berlebihan, tingginya konsumsi minuman manis, kurangnya aktivitas fisik, hingga perubahan mikrobioma usus yang telah dikaitkan dengan perkembangan kanker kolorektal.

Tantangan besar lainnya adalah deteksi dini. Banyak orang dewasa muda baru terdiagnosis pada stadium lanjut karena pasien maupun dokter jarang mencurigai adanya kanker di usia tersebut. Hal ini diperparah oleh gejala awal kanker saluran cerna yang sering kali menyerupai gangguan pencernaan umum seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Crohn, atau refluks asam, misalnya sakit perut, kembung, dan gangguan pencernaan.

Para ahli onkologi mengimbau generasi muda untuk lebih waspada terhadap perubahan yang terjadi pada kebiasaan buang air besar maupun kesehatan pencernaan mereka. Konsultasi dengan dokter sejak dini menjadi langkah penting agar kanker dapat terdeteksi lebih awal dan peluang keberhasilan pengobatan menjadi lebih besar.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved