Kamu Harus Tahu Siapa Saja yang Harus Minum Obat Kolesterol?
Tanggal: 19 Jun 2025 22:52 wib.
Perubahan gaya hidup, seperti mengadopsi pola makan yang lebih sehat dan rutin berolahraga, merupakan langkah awal yang efektif untuk mencegah atau mengatasi kadar kolesterol yang tidak sehat pada banyak orang. Meski demikian, tidak semua orang dapat mengandalkan perubahan gaya hidup saja; beberapa individu yang memiliki kolesterol tinggi mungkin memerlukan pengobatan. Berdasarkan pedoman dari American College of Cardiology (ACC) dan American Heart Association (AHA), ada beberapa kelompok yang sangat dianjurkan untuk menggunakan obat penurun kolesterol, seperti statin, dengan tujuan utama menurunkan kadar kolesterol LDL (lipoprotein densitas rendah atau kolesterol jahat) ke level yang lebih aman.
1. Pasien dengan Penyakit Kardiovaskular Aterosklerotik (ASCVD)
Individu yang telah didiagnosis dengan atherosclerotic cardiovascular disease (ASCVD)—yang meliputi mereka yang pernah mengalami serangan jantung, stroke iskemik, atau mengalami penyakit arteri perifer—sangat dianjurkan untuk mengonsumsi obat kolesterol. Fokus utama bagi kelompok ini adalah pencegahan sekunder, yakni mencegah terjadinya kejadian berbahaya di masa mendatang. Untuk mencapai tujuan penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 50 persen atau lebih, terapi statin intensitas tinggi biasanya menjadi pilihan utama.
Jika setelah menjalani terapi statin maksimal kadar LDL tetap ≥70 mg/dL, dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk menambahkan obat lain guna menurunkan kolesterol lebih lanjut.
2. Individu dengan Kolesterol Sangat Tinggi
Orang yang mengalami hiperlipidemia primer berat, yang ditandai oleh kadar lemak dalam darah—terutama kolesterol dan trigliserida—yang sangat tinggi akibat faktor genetik, juga direkomendasikan untuk mengonsumsi obat kolesterol. Ini tercakup dalam kategori individu dengan kolesterol LDL yang lebih dari 190 mg/dL. Kategori ini berisiko tinggi mengalami kejadian jantung jika tidak mendapatkan perawatan medis yang tepat. Penting untuk memahami bahwa penurunan kadar kolesterol LDL hingga 50 persen melalui terapi statin dapat signifikan dalam mengurangi risiko jangka panjang, meskipun jika setelah menjalani terapi tersebut kadar LDL tetap di atas 100 mg/dL, penambahan obat lain dapat direkomendasikan oleh dokter.
3. Individu Usia 40–75 Tahun dengan Diabetes Tipe 1 atau 2
Pasien diabetes yang berusia antara 40 hingga 75 tahun juga termasuk dalam kelompok yang dianjurkan untuk menggunakan statin. Diabetes adalah kondisi yang dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah, meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, pemberian statin pada kelompok ini bersifat pencegahan primer yang agresif, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala. Umumnya, terapi statin dengan intensitas sedang menjadi pilihan untuk pasien diabetes ini, dan jika terdapat faktor risiko tambahan—seperti durasi diabetes yang lebih dari 10 tahun, serta adanya komplikasi seperti retinopati, nefropati, neuropati, atau penurunan fungsi ginjal—dokter mungkin akan merekomendasikan terapi yang lebih intensif.
Dalam konteks kesehatan, sangat krusial bagi masing-masing individu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kondisi kesehatan masing-masing. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai siapa saja yang perlu menggunakan obat kolesterol, kita dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan jantung serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.