Sumber foto: iStock

Judi Online Capai Transaksi Rp 900 Triliun di 2024: Ancaman Serius bagi Ekonomi dan Generasi Muda

Tanggal: 10 Jan 2025 22:41 wib.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Budi Gunawan mengungkapkan bahwa nilai transaksi uang dalam industri judi online di Indonesia mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp 900 triliun selama tahun 2024.

"Bapak Presiden dalam beberapa kesempatan menyampaikan perputaran judi online di Indonesia telah mencapai kurang lebih Rp 900 triliun di tahun 2024," ungkap Budi Gunawan dalam konferensi pers Capaian Desk Pemberantasan Perjudian Daring di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, pada Kamis (21/11/2024).

Pada periode yang sama, jumlah pelaku judi online mencapai 8,8 juta orang, dimana mayoritas dari mereka berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Keberhasilan dan perkembangan pesat industri judi online ini merupakan hal yang memprihatinkan, mengingat bahwa perjudian memiliki dampak sosial dan ekonomi yang merugikan masyarakat. Kecanduan judi dapat meninggalkan utang yang signifikan dan dapat menghancurkan keuangan seseorang, bahkan dapat merusak hubungan sosial dan keluarga.

Dalam melawan kecanduan judi, Gate Away Foundation memberikan beberapa tips kepada masyarakat untuk keluar dari jeratan judi, antara lain:

1. Pahami masalahnya

Untuk menghentikan kecanduan judi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyadari bahwa diri sedang mengalami kecanduan judi. Penting untuk mengenali tanda-tanda dan gejala kecanduan judi untuk dapat mengubah perilaku buruk tersebut.

Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika, beberapa tanda dan gejala kecanduan judi antara lain: merasakan sensasi tertentu saat berjudi, meningkatnya keinginan untuk berjudi, penggunaan perjudian sebagai pelarian dari emosi negatif, serta masalah sosial yang terkait dengan perjudian, seperti berbohong untuk mendukung judi atau meminjam uang untuk berjudi.

2. Temukan Pemicu Kecanduan Judi

Pemicu kecanduan judi dapat berupa situasi, pikiran, perasaan, atau perilaku yang memicu seseorang untuk melakukan judi. Carilah cara untuk mengidentifikasi pemicu-pemicu tersebut, baik dengan mendokumentasikannya dalam jurnal atau mencari bantuan dari ahli psikologi.

3. Stop Percaya Takhayul dalam Judi

Kesalahan penjudi dan pemikiran takhayul adalah sikap yang sering muncul pada penjudi, yang dapat meningkatkan perjudian kompulsif. Penting untuk mengidentifikasi dan mengubah pemikiran yang tidak rasional tersebut.

Ilusi kendali, yaitu keyakinan bahwa seseorang dapat mengendalikan hasil permainan judi, juga perlu dihindari. Seseorang perlu menyadari bahwa setiap taruhan atau keputusan dalam judi bersifat acak, dan hasilnya tidak bisa dikendalikan.

4. Identifikasi Pikiran dan Perasaan

Memantau pikiran dan perasaan saat keinginan untuk berjudi muncul, serta mencari cara-cara untuk mengalihkan perhatian dan mengendalikan emosi negatif, sangat penting dalam menghentikan kecanduan judi.

5. Carilah Dukungan Sosial

Dukungan sosial dapat menjadi kunci dalam mengatasi kecanduan judi. Diskusikan masalah kecanduan dengan teman atau anggota keluarga, atau carilah kelompok pendukung yang memiliki pengalaman serupa dalam mengatasi kecanduan judi. 

Peran masyarakat, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, serta keluarga sangat penting dalam memberikan dukungan kepada individu yang mengalami masalah kecanduan judi.

Langkah-langkah preventif juga harus ditingkatkan untuk meminimalisir dampak buruk dari industri perjudian, dan perlu adanya pengawasan ketat terhadap peredaran uang hasil kegiatan judi untuk mengurangi risiko tindak kriminal dan pencucian uang yang berkaitan dengan industri judi.

Penguatan regulasi serta edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan dampak negatif judi perlu terus dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat secara keseluruhan.

Kesadaran akan dampak buruk dari kecanduan judi dan upaya untuk mengurangi peredaran uang hasil judi perlu menjadi perhatian semua pihak untuk membangun masyarakat yang sehat secara sosial dan ekonomi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved