Jarang Mandi Ternyata Baik Bagi Kesehatan, Ini Buktinya
Tanggal: 10 Feb 2018 15:01 wib.
Tampang.com - Untuk menjaga kebersihan badan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mandi. Dengan mandi, tubuh akan terasa lebih segar dan sehat.
Namun, meskipun tahu akan hal ini, sebagian orang masih merasakan malas untuk mandi. Biasanya orang yang jarang mandi ini dijuluki sebagai orang yang jorok. Padahal, ternyata hal itu belum tentu benar. Karena penelitian terbaru mendukung orang yang jarang mandi ini. Jarang mandi justru baik untuk kesehatan tubuh.
Dikutip dari laman iflscience.com, hasil ini didapatkan setelah peneliti melakukan penelitian pada suku primitif Yanomami di pedalaman hutan Amazon. Suku ini diketahui jarang bersentuhan dengan air untuk mandi guna melindungi diri dari ancaman 'predator', baik itu suku lain yang menjadi musuh maupun hewan-hewan buas yang mendiami sekitar sungai.
Menariknya, dengan sifat jarang mandi tersebut malah membuat kulit orang-orang suku Yanomami memiliki kompleksitas bakteri yang tinggi sehingga mampu menjadi antibiotik alami bagi tubuh mereka. Alhasil, mereka menjadi lebih kebal terhadap penyakit yang menyerang.
Jika ditilik dari segi ilmiah, kompleksitas bakteri terkait merupakan sekumpulan mikro bioma yang penting untuk menunjang kelancaran sistem imun, pencernaan, dan fungsi hati. Jika kompleksitas bakteri ini berkurang, maka sistem pertahanan tubuh pun akan rentan terhadap serangan virus penyakit, apalagi di daerah beriklim tropis yang lembap, di mana virus bakteri jahat mampu berkembang biak dengan cepat.
Dengan hal ini bukan berarti kita tak disarankan untuk mandi. Hanya saja, sebaiknya dilakukan tidak terlalu sering. Hal ini karena terbukti secara ilmiah baik bagi kesehatan kulit. Kelembapan kulit pun akan terjaga dengan baik jika mandi dilakukan secara berkala, paling sering satu kali sehari.
Paparan bahan kimia pada sabun berisiko mengurangi tingkat kelembapan kulit jika digunakan terlalu sering, dan inilah yang sebenarnya sering dikeluhkan oleh banyak orang setelah selesai mandi.
Sementara itu, mandi air dingin kabarnya bisa meningkatkan metabolisme sekaligus membantu tubuh membakar lebih banyak lemak sepanjang hari. Ternyata ada landasan ilmiah untuk pernyataan ini.
Suhu dingin memang sudah terbukti bisa meningkatkan aktivitas pembakaran lemak cokelat untuk menghasilkan energi. Dalam satu studi dari Harvard, orang-orang yang selama 10 hari berada dalam ruangan dengan suhu 16 derajat Celcius, level aktivitas lemak cokelatnya meningkat drastis.
Orang dengan jumlah lemak cokelat yang lebih rendah juga memiliki indeks massa tubuh yang lebih kecil, menurut studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine.
Dalam satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Investigation, mereka yang menghabiskan waktu selama dua jam di tempat dengan suhu di bawah 18 derajat Celcius setiap hari bisa menurunkan berat badan sebanyak 1 -2 kg dalam waktu enam minggu.
"Aku belum pernah ada studi yang menunjukkan kesuksesan menurunkan berat badan dengan cara menambahkan mandi air dingin," ujar Spencer Nadolsky, M.D., dokter keluarga dan anggota dari American Board and Obesity Medicine, sekaligus penulis The Fat Loss Prescription.
"Banyak orang mengatakan cara ini revolusioner, tapi sebenarnya tidak. Metode ini tidak akan membuat keajaiban untuk Anda," lanjutnya.