Sumber foto: iStock

Jangan Pernah Ucapkan Kalimat Ini ke Anak Jika Ingin Mereka Sukses di Masa Depan!

Tanggal: 8 Jun 2025 14:53 wib.
Setiap ucapan yang terlontar dari orang tua bisa meninggalkan jejak mendalam di benak anak-anak. Tanpa disadari, kalimat-kalimat sederhana yang keluar saat berbicara justru bisa membentuk pola pikir, bahkan memengaruhi kepribadian anak di masa depan. Inilah mengapa penting bagi orang tua untuk berhati-hati dalam memilih kata ketika berbicara dengan si kecil.

Psikoterapis dan pakar parenting, Amy Morin, menyoroti hal ini dalam bukunya yang berjudul “13 Things Mentally Strong Parents Don't Do.” Ia mengingatkan bahwa ada ucapan-ucapan yang terdengar biasa saja, tapi sebenarnya menyimpan dampak psikologis jangka panjang bagi anak.

Salah satu contoh paling umum adalah kalimat seperti:
“Kita enggak punya uang untuk beli itu.”

Kalimat ini tampaknya sekadar pernyataan kondisi ekonomi, namun secara tidak langsung bisa menanamkan mental miskin atau “poverty mindset” pada anak. Anak-anak cenderung menerima semua ucapan orang tua sebagai kebenaran mutlak, terutama di usia dini ketika mereka belum mampu menyaring atau menafsirkan konteks dengan benar.


Mengapa Kalimat Seperti Ini Berbahaya?

Amy Morin menjelaskan bahwa saat anak terus-menerus mendengar kalimat yang mencerminkan ketidakmampuan atau kekurangan, mereka akan membentuk persepsi bahwa keterbatasan adalah bagian permanen dari hidup. Akibatnya, anak tumbuh dengan mentalitas korban (victim mentality), merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas nasib atau keberhasilan mereka sendiri.

Lebih buruk lagi, anak bisa kehilangan motivasi untuk berusaha atau bermimpi besar. Kalimat yang seolah mengunci kemungkinan seperti “Kita tidak akan pernah mampu beli itu” akan menciptakan tembok yang membatasi imajinasi dan kepercayaan diri anak.


Cara yang Lebih Baik: Ajarkan Konsep Manajemen Keuangan Sejak Dini

Daripada menekankan pada kekurangan, lebih baik gunakan momen tersebut sebagai kesempatan untuk mengajarkan anak tentang perencanaan keuangan. Alih-alih mengatakan, “Kita tidak punya uang untuk beli itu,” Anda bisa mengganti dengan:

“Barang itu memang bagus, ya. Tapi sekarang Ayah dan Bunda masih perlu menabung dulu. Kalau kita rajin menabung, suatu hari nanti bisa kok membelinya.”

Atau,

“Ayah dan Bunda juga pengin punya rumah besar, tapi kita butuh waktu dan kerja keras supaya bisa mewujudkannya.”

Dengan cara ini, Anda sedang mengajarkan anak bahwa keinginan bisa tercapai jika ada usaha, perencanaan, dan kedisiplinan. Ini bukan hanya soal membentuk harapan, tetapi juga menanamkan mental tangguh dan optimistis sejak dini.


Anak Belajar dari Cara Anda Menghadapi Masalah

Pola pikir anak terbentuk dari apa yang mereka lihat dan dengar. Jika orang tua selalu mengeluh tentang uang atau menyalahkan keadaan, anak pun akan belajar melakukan hal yang sama. Tapi jika Anda mencontohkan sikap bertanggung jawab dan kemampuan mengelola keuangan, anak akan lebih mudah belajar tentang kemandirian, kerja keras, dan pengambilan keputusan yang bijak.

Misalnya, saat anak minta mainan yang mahal, Anda bisa mengajak mereka membuat “tabungan mainan” dan mencatat perkembangan setiap minggu. Ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab, kesabaran, dan pemahaman tentang nilai uang.


Ucapan Orang Tua = Fondasi Mental Anak

Setiap kata yang Anda ucapkan adalah benih yang akan tumbuh dalam pikiran anak. Anda bisa memilih untuk menanam benih ketakutan, keraguan, dan ketidakmampuan, atau sebaliknya, menanam harapan, kepercayaan diri, dan rasa tanggung jawab.

Kunci keberhasilan parenting bukan hanya terletak pada materi atau fasilitas, tapi juga dalam cara berkomunikasi. Kalimat-kalimat sederhana yang Anda pilih bisa mengubah arah hidup anak Anda, bahkan tanpa Anda sadari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved