"Jangan Bunuh Emosi Anak! Ganti 'Berhenti Menangis' dengan Kata yang Lebih Baik"

Tanggal: 11 Nov 2024 21:21 wib.
Ketika anak mengalami kondisi menangis, seringkali sebagai seorang ibu akan merasa dilema. Reaksi pertama yang secara refleks diucapkan adalah "berhenti menangis" atau "jangan nangis".

Ketika kalimat itu diucapkan, pada awalnya anak mungkin akan merespons. Namun, pengulangan kalimat tersebut secara berulang tidak akan memberikan efek yang diharapkan.

Hal ini disampaikan oleh seorang psikolog, Tika Bisono. Menurutnya, anak yang menangis tidak selalu menandakan kecengengan; mereka mungkin sedang mengekspresikan rasa takut, lapar, atau tidak nyaman dalam lingkungan sekitarnya.

Jika anak dipaksa untuk tidak menangis, itu tentu akan berpengaruh buruk pada perkembangannya. Menangis adalah bentuk ekspresi emosi yang alami bagi manusia.

"Dengan memaksa anak untuk tidak menangis, sama artinya kita melawan sifat dasar manusia," demikian penegasan dari Tika, sebagaimana yang dilansir dari laman CNBC Indonesia.

Saat anak mulai menangis, seorang ibu sebaiknya bisa mencoba untuk mengalihkan perhatian mereka. Namun, tetaplah penting untuk tetap empati terhadap perasaan anak.

"Doronglah kepedulian terhadap perasaan anak. Terlebih lagi, anak sering kali dituduh sebagai orang yang manja, padahal itu merupakan pandangan yang keliru," jelas Tika.

Alternatif Kata-kata yang Menggantikan "Berhenti Menangis"
Dikutip dari laman Huffpost dan Natural Parent, ada beberapa alternatif kata-kata yang bisa menggantikan "jangan menangis".

"Bunda melihat kalau kamu benar-benar kesal"
"Kita semua terkadang memang butuh menangis"
"Maaf ya, situasinya memang terasa sangat sulit"
"Tidak apa-apa, Bunda ada di sini"
"Bunda tahu kamu sangat menginginkan es krim itu..."
"Ayo kita lihat dengan lebih cermat bagian jarimu yang sakit"
"Tenang saja, nanti Ayah akan pulang"
"Tubuhmu tahu bagaimana untuk menyembuhkannya"
"Bunda akan terus bersamamu saat kamu merasa kesal"
"Bunda tidak akan meninggalkanmu"

Disamping kata-kata tersebut, psikolog klinis bernama Sara juga memberikan beberapa tips mengatasi anak yang sedang menangis. Tips tersebut antara lain:

1. Jangan menghukum anak
Sara berpendapat bahwa menghukum anak yang menangis bukanlah tindakan yang tepat. Lebih baiknya, seorang ibu sebaiknya tidak mengalihkan perhatian mereka.

2. Bantu anak mengelola emosi
Saat anak menangis, sebaiknya seorang ibu membantu mereka dalam mengelola emosi. Walaupun hal ini tidaklah mudah, namun seorang ibu harus tetap mengarahkan anak untuk merasa lebih tenang.

"Membantu anak belajar mengelola emosi adalah tugas yang sulit, terutama ketika orang tua juga tengah menghadapi kesulitan dalam mengelola emosi akibat kelelahan dan stres," kata Sara.

3. Tenangkan diri sejenak
Seorang ibu bisa meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri dan merasakan empati dengan anak yang sedang menangis. Tindakan ini mungkin akan mempersingkat durasi tangisan anak dan juga membantu mereka untuk mengatasi perasaannya.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved