Sumber foto: iStock

Jamur Truffle Laris Manis di Kuwait Saat Ramadan, Santapan Mewah untuk Berbuka

Tanggal: 26 Mar 2025 09:45 wib.
Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia, dan tradisi berbuka puasa atau iftar di berbagai negara sering mencerminkan kekayaan kuliner dan keunikan budaya setempat. Di Kuwait, sebuah fenomena menarik muncul di tengah kebiasaan masyarakat yang menanti jamuan berbuka. Bukan kurma atau hidangan manis lainnya, melainkan jamur truffle yang mendominasi pasar selama bulan Ramadan ini. Penjualan truffle, khususnya truffle Zubaidi yang berasal dari Kuwait, mengalami lonjakan permintaan yang luar biasa, menjadikannya salah satu bahan makanan mewah yang dicari oleh banyak orang.

Truffle Zubaidi dikenal sebagai salah satu jenis truffle yang paling dicari. Apa yang membuatnya istimewa? Rasa gurih dan aroma kuatnya menjadikannya sebagai tambahan yang sempurna untuk berbagai hidangan saat berbuka puasa. Masyarakat Kuwait percaya bahwa menambahkan truffle dalam sajian berbuka dapat meningkatkan cita rasa dan memberikan pengalaman makan yang lebih berkesan. Dengan hadirnya truffle dalam menu iftar, para keluarga dapat menikmati waktu berkualitas bersama sekaligus merasakan kelezatan kuliner yang berbeda dari biasanya.

Satu hal yang menarik adalah pergerakan harga truffle di Kuwait. Berdasarkan laporan dari Gulf News, harga truffle per kilogram bervariasi tergantung pada jenis dan kelangkaannya. Sebagai gambaran, harga jamur truffle mulai dari 7 dinar Kuwait, yang setara dengan sekitar US$22,7 atau Rp359.000. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, harga dapat melonjak mencapai 25 dinar Kuwait, atau sekitar Rp1,2 juta. Kenaikan harga ini menunjukkan betapa jamur truffle menjadi komoditas yang semakin penting dan diinginkan, khususnya selama bulan Ramadan.

Untuk memenuhi permintaan yang menggiurkan ini, para pedagang di Kuwait tidak hanya mengandalkan produksi lokal. Mereka biasanya mendatangkan truffle dari berbagai negara, termasuk Arab Saudi, Irak, Suriah, Maroko, Aljazair, hingga Iran. Setiap negara penghasil truffle memiliki karakteristik dan rasanya sendiri-sendiri. Proses ini menunjukkan kecerdasan pasar dan adaptabilitas pedagang lokal untuk menghadirkan yang terbaik kepada pelanggan mereka.

Truffle sendiri dikenal dengan julukan "putri guntur", karena hanya dapat tumbuh subur setelah hujan lebat. Musim berburu truffle biasanya dimulai pada bulan Januari dan berlangsung hingga awal musim panas. Wilayah yang sering mengalami curah hujan yang tinggi adalah tempat yang ideal untuk menemukan jamur ini. Para pencari truffle biasanya melakukannya dengan hati-hati untuk menjaga kualitas dan keaslian jamur yang mereka ambil. Metode pencariannya pun unik, sering kali melibatkan anjing pelacak terlatih yang mampu mendeteksi aroma khas truffle yang terkubur di dalam tanah.

Bagi masyarakat Kuwait dan negara-negara Arab lainnya, kehadiran truffle dalam menu berbuka puasa tidak hanya sekadar tentang rasa, tetapi juga tentang tradisi dan kebersamaan. Ketika sekeluarga berkumpul di meja makan untuk berbagi hidangan istimewa yang mengandung truffle, momen tersebut menjadi lebih berharga. Dengan penaklukan rasa yang dihadirkan oleh truffle, setiap suapan bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga pengalaman berbagi cinta dan penghargaan terhadap budaya kuliner yang kaya.

Mencicipi hidangan dengan truffle merupakan cara bagi masyarakat Kuwait untuk menunjukkan penghormatan mereka terhadap kekayaan alam yang ada di sekitar. Truffle yang diburu dengan cermat adalah simbol dari upaya manusia untuk berinteraksi dengan alam dan menghargai keindahan yang dihasilkannya. Hidangan yang terbuat dari truffle sering kali dipadukan dengan bahan-bahan lokal lainnya, menciptakan harmoni rasa yang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga menambah keaslian masakan Kuwait.

Kegiatan menjelang berbuka puasa semakin meriah dengan hadirnya berbagai hidangan bercita rasa khas, dan hadirnya truffle semakin menambah nilai spesial pada momen tersebut. Baik itu dalam bentuk pasta, risotto, atau sekadar dijadikan sebagai pelengkap hidangan utama, setiap hidangan yang mengandung truffle telah menemukan tempat istimewa di hati masyarakat Kuwait. Kombinasi antara makanan mewah dan kebersamaan keluarga inilah yang menciptakan kenangan tak terlupakan selama bulan Ramadan, membuat berbuka puasa menjadi lebih dari sekadar ritual spiritual.

Sebagaimana tradisi Ramadan bergerak seiring waktu dan perkembangan budaya kuliner, semakin banyak orang yang tertarik untuk mengeksplorasi cita rasa yang ditawarkan oleh truffle dan mengintegrasikannya ke dalam menu berbuka mereka. Pasar truffle di Kuwait tidak hanya menunjukkan potensi ekonomi yang menjanjikan, tetapi juga menyatukan orang-orang dalam menikmati makanan lezat yang memiliki makna lebih dalam.

Dengan semakin banyaknya penawaran dan inovasi dalam dunia kuliner, Joker yang melibatkan pesta truffle tampaknya akan semakin hadir di meja makan selama Ramadan. Kemunculan trend ini tetap mengingatkan kita akan kekayaan budaya dan kuliner yang dapat dijumpai di dunia Islam, sekaligus memperluas wawasan tentang bagaimana tradisi dapat tetap relevan**.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved