Jamaah Haji Makkah Mulai Ibadah Haji di Tengah Panas Terik
Tanggal: 21 Jun 2024 10:56 wib.
Di tengah suhu yang panas terik, jamaah haji di Makkah berkumpul di tenda-tenda besar di padang pasir pada Jumat (14/6), secara resmi memulai ibadah haji tahunan. Menjelang perjalanan itu, mereka mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, situs paling suci bagi umat Islam.
Lebih dari 1,5 juta jamaah haji dari seluruh dunia telah berkumpul di Makkah dan sekitarnya untuk menunaikan ibadah haji. Jumlah tersebut masih terus bertambah karena semakin banyak jamaah dari dalam negeri Arab Saudi yang bergabung. Pemerintah Saudi memperkirakan jumlah jamaah haji akan melebihi dua juta tahun ini.
Musim Haji tahun ini terjadi dengan latar belakang perang yang berkecamuk di Jalur Gaza antara Israel dan militan Palestina, yang mendorong seluruh Timur Tengah ke ambang perang regional antara Israel dan sekutu-sekutunya di satu sisi dan kelompok-kelompok militan yang didukung Iran di sisi lain.
Warga Palestina di wilayah pesisir Gaza tidak dapat melakukan perjalanan ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji tahun ini karena penutupan penyeberangan Rafah pada Mei ketika Israel memperluas serangan daratnya ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan yang berbatasan dengan Mesir.
Pihak berwenang Palestina mengatakan 4.200 jamaah dari wilayah pendudukan Tepi Barat tiba di Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Sementara pihak berwenang Saudi mengatakan 1.000 lagi dari warga Palestina yang anggota keluarganya terbunuh atau terluka dalam perang di Gaza juga tiba untuk menunaikan ibadah haji atas undangan Raja Salman dari Arab Saudi. Seribu orang yang diundang tersebut sudah berada di luar Gaza – sebagian besar di Mesir – sebelum penutupan penyeberangan Rafah.
Ibadah haji tahun ini juga diikuti jamaah asal Suriah yang melakukan perjalanan ke Makkah dengan penerbangan langsung dari Damaskus untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Langkah ini merupakan bagian dari mencairnya hubungan antara Arab Saudi dan Suriah yang dilanda konflik. Warga Suriah di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak biasa melintasi perbatasan ke negara tetangga Turki dalam perjalanan melelahkan mereka ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.
Otoritas keamanan menangkap banyak orang yang berusaha membawa jamaah ke Makkah yang tidak memiliki izin haji, kata Letjen Muhammad al-Bassami, kepala Komite Keamanan Haji. Kebanyakan dari mereka diusir dari negara tersebut, sementara agen perjalanan bersangkutan menghadapi hukuman penjara hingga enam bulan, menurut Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
Jamaah haji di Makkah saat ini menghadapi tantangan besar dalam menjalankan ibadah haji di tengah suhu panas terik dan situasi politik yang tidak stabil di sekitar wilayah Timur Tengah. Meskipun demikian, semangat dan tekad para jamaah haji untuk menunaikan ibadah haji tetap kuat. Mereka datang dari berbagai belahan dunia dengan harapan untuk mendapatkan pengampunan dosa dan berkah di tempat-tempat suci Islam.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Arab Saudi melakukan berbagai pembaharuan untuk memperbaiki fasilitas dan layanan haji, termasuk infrastruktur transportasi dan akomodasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan jamaah haji selama menjalankan ibadah haji di Makkah. Meskipun demikian, tantangan besar masih dihadapi karena jumlah jamaah haji yang semakin bertambah setiap tahun, menyebabkan tekanan pada fasilitas dan layanan haji yang ada.
Perjalanan menuju Makkah untuk menunaikan ibadah haji tidak mudah bagi jamaah haji. Mereka harus melewati berbagai tahapan, termasuk proses pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, dan persiapan spiritual. Proses ini tidak hanya melibatkan mereka yang akan menunaikan ibadah haji, tetapi juga keluarga dan masyarakat di tempat asalnya. Keberangkatan jamaah haji merupakan momen penting dan menyentuh bagi umat Islam di seluruh dunia.
Di samping itu, ibadah haji juga menjadi kesempatan untuk terjalinnya kerjasama dan solidaritas antar umat Islam dari berbagai negara. Di tengah berbagai konflik dan ketegangan di dunia, ibadah haji menjadi momentum untuk merajut persaudaraan dan persatuan umat Islam. Kebersamaan dalam menempuh perjalanan spiritual ini menjadi salah satu bentuk kekuatan dan keindahan dari ibadah haji yang menjadi kewajiban bagi umat Islam.
Pemerintah Arab Saudi terus melakukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengalaman ibadah haji bagi jamaah haji. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai negara untuk memastikan proses perjalanan haji berjalan lancar dan aman. Namun, tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan ibadah haji juga tidak bisa diabaikan, dan peningkatan kerjasama antar negara dalam hal ini sangat diperlukan.
Dari sudut pandang birokrasi, pemerintah Arab Saudi juga terus memperbaiki sistem pendaftaran haji dan pengawasan keamanan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko pelanggaran aturan haji dan memastikan bahwa setiap jamaah haji yang datang ke Makkah memiliki izin resmi untuk menunaikan ibadah haji. Upaya ini juga penting untuk menjamin kerukunan dan ketertiban selama ibadah haji berlangsung.
Dalam konteks geopolitik dan konflik di Timur Tengah, ibadah haji juga memberikan pesan perdamaian dan harmoni antar umat manusia. Momen ibadah haji menjadi momentum untuk mengingatkan umat manusia akan pentingnya perdamaian dan keadilan, serta untuk saling menghormati satu sama lain. Di tengah kekerasan dan konflik, ibadah haji menyiratkan nilai-nilai kebijaksanaan dan pengampunan.
Dengan berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapi, semangat dan tekad jamaah haji untuk menunaikan ibadah haji di Makkah tetap kuat. Mereka datang dengan penuh harapan dan keyakinan untuk mendapatkan pengampunan dosa serta mendapat berkah dari Allah SWT. Kesempatan untuk menunaikan ibadah haji adalah momen yang membahagiakan bagi umat Islam, dan mereka siap menghadapi segala rintangan untuk meraih keberkahan dari ibadah haji.