Investasi Emas: Keuntungan, Kelemahan, dan Prediksi Harga Terkini
Tanggal: 4 Jan 2025 14:39 wib.
Harga emas dunia terus menunjukkan tren kenaikan pada perdagangan terkini. Fenomena ini memberikan pertanyaan mendasar, apakah investasi emas memang menguntungkan? Atau, apakah ada juga kelemahannya?
Pada Jumat (3/1/2025) pukul 10:57 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.662,12/troy ons, menguat 0,14% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 1,54% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 0,4%. Selama 2024, harga emas melonjak lebih dari 27%, menjadi kenaikan tahunan tertinggi sejak 2010.
Dalam berinvestasi emas, terdapat beberapa keuntungan yang patut dipertimbangkan. Emas dikenal sebagai aset aman (safe haven) di mana saat situasi sedang penuh ketidakpastian, harga emas cenderung stabil atau bahkan naik.
Sebagai contoh, pada periode 2008-2012 ketika dunia terkena Krisis Keuangan Global, harga emas meroket lebih dari 100%. Reputasinya sebagai safe haven asset menjadi alasan mengapa investor cenderung memilih emas di tengah ketidakpastian yang tinggi.
Selain itu, emas juga dianggap sebagai perlindungan (hedging) terhadap inflasi yang tinggi. Ketika inflasi melonjak, harga barang dan jasa juga naik, namun harga emas tetap relatif stabil. Oleh karena itu, emas dianggap dapat melindungi nilai investasi dari 'serangan' inflasi.
Keuntungan lainnya adalah dalam diversifikasi portofolio. Dalam investasi, diversifikasi diperlukan agar potensi kerugian dapat ditekan. Ketika aset keuangan lain seperti saham dan obligasi melemah, emas menjadi sarana diversifikasi yang dapat menjaga portofolio tetap seimbang.
Strategi diversifikasi ini tidak hanya berlaku bagi investor individu maupun korporasi, namun juga bagi bank sentral yang seringkali melakukan diversifikasi portofolio cadangan devisa dengan memborong emas. Hal ini bertujuan untuk menjaga cadangan devisa tetap kukuh di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Namun, di balik beragam keuntungan tersebut, investasi emas juga memiliki sejumlah kelemahan. Emas dikenal sebagai aset non-yielding, yang artinya emas tidak memberikan imbal hasil.
Berbeda dengan saham yang membagikan dividen, obligasi yang memberikan kupon, atau bahkan properti yang dapat menghasilkan uang tambahan jika disewakan, kepemilikan emas hanya akan memberikan keuntungan saat dijual kembali.
Hal ini berarti setiap kepemilikan emas juga menimbulkan opportunity cost yang berpotensi mengurangi keuntungan investasi.
Selain itu, biaya tambahan juga perlu diperhitungkan dalam investasi emas. Menyimpan emas di rumah membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga agar emas tetap dalam kondisi prima.
Dalam hal ini, banyak investor yang memilih untuk menyimpan emas di safe deposit box. Namun, hal ini juga memunculkan biaya tambahan dalam bentuk sewa safe deposit box. Masih terkait dengan biaya, investasi emas juga tidak lepas dari pajak seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk emas perhiasan.