Inspirasi Budaya India dalam Desain Sandal Kulit Terbaru Prada

Tanggal: 21 Jul 2025 10:52 wib.
Rumah mode terkemuka asal Italia, Prada, baru-baru ini mengungkapkan bahwa desain sandal kulit terbaru mereka terinspirasi oleh alas kaki tradisional India yang dikenal sebagai "chappals" Kolhapuri. Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, pada hari Sabtu, 19 Juli, Loreno Bertelli, Kepala Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Prada, menjelaskan bahwa desain sandal ini memang merujuk pada kekayaan warisan budaya India yang telah ada berabad-abad lamanya.

Bertelli menyatakan, "Kami mengakui bahwa sandal ini terinspirasi oleh alas kaki tradisional yang dibuat dengan tangan oleh para perajin India, yang memiliki warisan kaya yang sudah berlangsung lama." Pernyataan ini muncul setelah Kamar Dagang Maharashtra mengajukan keluhan atas nama ribuan pengrajin sandal Kolhapuri. Mereka merasa bahwa penampilan sandal dalam peragaan busana Prada di Milan sangat mirip dengan sandal asal India yang memiliki ciri khas unik.

Presiden Kamar Dagang Maharashtra, Lalit Gandhi, mengungkapkan, "Koleksi ini menampilkan desain yang sangat mirip dengan sandal Kolhapuri, yang merupakan alas kaki tradisional buatan tangan yang telah mendapatkan status indikasi geografis dari pemerintah India pada tahun 2019." Gandhi pun menyerukan agar Prada mempertimbangkan bentuk kolaborasi atau kompensasi yang adil, agar kedua belah pihak—merek global dan para perajin lokal—dapat merasakan manfaat.

Meski terdapat kontroversi, Bertelli juga menegaskan pentingnya membuka dialog dengan para pengrajin lokal India. Ia menambahkan bahwa sandal tersebut masih dalam tahap desain awal, menunjukkan bahwa ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai penghargaan terhadap elemen budaya yang telah menjadi inspirasi dari produk mereka.

Status indikasi geografis sendiri menandakan bahwa sebuah produk memiliki asal usul tertentu. Sandal Kolhapuri ini telah ada sejak abad ke-12, bersumber dari kota Kolhapur di negara bagian Maharashtra, India. Terbuat dari kulit kerbau, sandal ini memiliki model tali T dan digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari petani hingga eksekutif bisnis.

Namun, peragaan busana yang menunjukkan model-model mengenakan sandal ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat India, banyak yang merasa bahwa ini merupakan contoh dari perampasan budaya. Sandal Kolhapuri terkenal dengan daya tahannya dan dibanderol dengan harga yang terjangkau, yakni sekitar 12 dolar AS, atau sekitar Rp195.768 berdasarkan kurs saat ini. Sementara itu, sandal yang ditawarkan oleh Prada dihargai lebih dari 800 dolar AS, atau sekitar Rp13 juta, sehingga mengundang kritik tentang ketidakadilan ekonomi.

Ketua konglomerat TI, RPG Group, Harso Hoenka, menyoroti masalah ini dengan menyatakan, "Para perajin India mengalami kerugian, sementara merek global meraih keuntungan besar dari budaya kami." Ini menjadi panggilan bagi banyak pihak untuk merenungkan pentingnya menghargai dan melindungi warisan budaya yang kaya ini, serta memberikan ruang bagi para perajin lokal untuk mendapatkan pengakuan atas karya yang memiliki nilai sejarah dan artistik yang mendalam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved