Ini Dia Dampak Buruk Jika Mengkonsumsi Cuka Apel Setiap Hari, Apa Saja Dampak Buruknya? Sini Simak!
Tanggal: 25 Jan 2025 13:41 wib.
Cuka sari apel, minuman alami yang berasal dari sari buah apel, telah dikenal memiliki beberapa manfaat kesehatan. Banyak orang percaya bahwa minum cuka sari apel setiap hari dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan pencernaan, dan bahkan mengontrol kadar gula darah. Namun, seperti halnya makanan dan minuman lainnya, konsumsi berlebihan dapat memiliki efek samping yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
Sebuah artikel yang dikutip dari Healthline menyebutkan bahwa cuka sari apel mengandung 5-6 persen asam asetat, yang merupakan kunci dari manfaatnya sekaligus efek sampingnya. Ketika dikonsumsi melebihi batas aman, cuka sari apel dapat menyebabkan gangguan pencernaan, erosi enamel gigi, penurunan kepadatan tulang, luka bakar pada tenggorokan, dan bahkan berinteraksi dengan obat-obatan tertentu.
Salah satu efek samping yang seringkali terjadi adalah gangguan pencernaan. Meskipun cuka sari apel dapat memperlambat pengosongan lambung yang bermanfaat untuk diet, namun bagi penderita gastroparesis atau masalah pencernaan lainnya, hal ini dapat memperburuk gejala seperti mual, kembung, dan rasa tidak nyaman di perut. Sebuah eksperimen kecil terhadap pasien diabetes tipe 1 dengan gastroparesis menunjukkan bahwa konsumsi dua sendok makan cuka sari apel memperlambat waktu makanan meninggalkan lambung secara signifikan dibandingkan hanya minum air.
Selain itu, paparan cuka sari apel secara berkelanjutan dapat menyebabkan erosi enamel gigi. Penelitian menunjukkan bahwa enamel gigi yang terendam dalam larutan cuka selama 4 jam kehilangan mineral hingga 20 persen. Menyikat gigi segera setelah minum cuka sari apel juga tidak disarankan karena dapat memperburuk kerusakan enamel gigi. Disarankan untuk menunggu setidaknya 30 menit sebelum menyikat gigi agar mulut memiliki waktu untuk menetralisir asam.
Penurunan kepadatan tulang juga menjadi risiko yang perlu diperhatikan dari konsumsi cuka sari apel setiap hari. Cuka sari apel dapat menurunkan kadar kalium dalam tubuh, sehingga berisiko menyebabkan pengeroposan tulang. Meskipun tidak ada studi terkontrol yang menunjukkan hal ini, namun terdapat laporan kasus seorang wanita berusia 28 tahun yang mengalami hipokalemia (kadar kalium rendah) dan osteoporosis dini setelah mengkonsumsi cuka sari apel secara rutin selama 6 tahun.
Kemudian, adanya luka bakar pada tenggorokan juga menjadi efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi cuka sari apel. Konsumsi dalam dosis tinggi dapat memperburuk refluks asam pada penderita GERD, sehingga menyebabkan luka bakar pada esofagus karena sifat asam yang kuat dari asam asetat.
Tidak hanya itu, cuka sari apel juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu seperti insulin, digoksin, dan diuretik. Kombinasi konsumsi cuka sari apel dengan obat-obatan tersebut dapat menyebabkan efek samping seperti penurunan kadar gula darah atau kalium yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Untuk mencegah efek samping tersebut, konsumsi cuka sari apel harus dibatasi sesuai dengan dosis yang dianjurkan, yakni 15 hingga 30 ml setiap hari. Penting untuk memulai dengan dosis rendah dan meningkatkannya secara bertahap agar tubuh memiliki waktu untuk menyesuaikan diri. Jika ada reaksi alergi atau adanya kondisi kesehatan tertentu seperti gastroparesis, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi cuka sari apel secara rutin.
Dengan demikian, meskipun cuka sari apel memiliki manfaat kesehatan yang potensial, penggunaannya perlu disertai dengan pemahaman akan potensi efek sampingnya. Konsumsi yang berlebihan dan tanpa pengawasan dapat membahayakan kesehatan, oleh karena itu, penggunaan cuka sari apel sebaiknya dilakukan dengan porsi yang tepat dan sesuai anjuran. Hal ini agar manfaatnya dapat dirasakan tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan.