Sumber foto: iStock

Indonesia Nomor 1 Soal Kebahagiaan? Studi Harvard Ungkap Rahasia Kesejahteraan Tertinggi Dunia Ada di Sini!

Tanggal: 7 Mei 2025 20:44 wib.
Tampang.com | Sebuah studi global terbaru dari Universitas Harvard mengungkap fakta mengejutkan: Indonesia menempati posisi teratas sebagai negara dengan tingkat perkembangan atau “flourishing” tertinggi di dunia. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bergengsi Nature Mental Health, berdasarkan survei yang melibatkan lebih dari 203.000 responden dari 22 negara berbeda. Penilaian dilakukan terhadap berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan dan kebahagiaan, hingga makna hidup, hubungan sosial, spiritualitas, hingga keamanan finansial.

Dengan skor perkembangan menyentuh angka 8,3, Indonesia berhasil mengungguli negara-negara lain seperti Israel, Filipina, dan Meksiko. Sementara itu, negara-negara maju seperti Amerika Serikat hanya berada di posisi ke-12, dan Inggris bahkan hampir mendekati dasar peringkat di posisi ke-20 dari total 22 negara yang disurvei.

Penilaian Kesejahteraan Bukan Sekadar Uang

Studi ini menyoroti bahwa kesejahteraan manusia—atau istilah yang mereka sebut sebagai "flourishing"—bukan sekadar masalah kekayaan atau status ekonomi. Para peneliti menyampaikan bahwa aspek seperti kualitas hubungan sosial, nilai hidup, dan karakter pro-sosial justru menjadi fondasi utama kebahagiaan dan kesejahteraan seseorang.

"Berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda," tulis tim peneliti dalam laporan resminya. Negara-negara kaya cenderung meraih skor tinggi dalam hal keamanan finansial dan kesehatan fisik, namun justru tertinggal dalam dimensi seperti makna hidup, kualitas hubungan, dan kontribusi sosial.

Ini sejalan dengan pepatah lama bahwa "uang bukan segalanya." Dalam banyak kasus, negara-negara maju justru mengalami keterasingan sosial, di mana masyarakatnya merasa kurang memiliki hubungan yang bermakna atau komunitas yang mendukung.

Rahasia Indonesia: Hubungan Sosial dan Karakter Pro-Sosial

Salah satu alasan utama mengapa Indonesia dapat meraih peringkat teratas adalah tingginya skor dalam aspek hubungan sosial dan karakter pro-sosial. Masyarakat Indonesia dikenal dengan budaya gotong royong, kekeluargaan, serta kebiasaan membantu sesama yang telah melekat sejak lama.

Dalam survei ini, para responden menjawab berbagai pertanyaan terkait dengan tujuh variabel utama: kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, keamanan finansial, dan spiritualitas. Data tambahan juga dikumpulkan dari latar belakang demografis seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan, hingga riwayat agama dan kesehatan pribadi.

Hasil survei menunjukkan:



Indonesia: 8,3


Israel: 7,87


Filipina: 7,71


Meksiko: 7,64


Polandia: 7,55



Negara-negara ini menempati posisi lima besar karena masyarakatnya dinilai memiliki hubungan sosial yang kuat serta nilai-nilai hidup yang lebih dalam.

Kontras yang Menarik: Jepang di Posisi Terbawah

Di sisi lain, Jepang menjadi negara dengan tingkat perkembangan terendah, hanya mencatat skor 5,89. Padahal Jepang dikenal sebagai negara maju dengan kualitas layanan kesehatan tinggi dan angka harapan hidup tertinggi di dunia. Namun, tingkat keterhubungan sosial di negara tersebut sangat rendah. Banyak warga Jepang mengaku tidak memiliki teman dekat, sebuah indikator penting dalam dimensi hubungan sosial.

Negara lain yang juga menduduki posisi bawah adalah:



Turki: 6,32


Inggris: 6,79


India: 6,87


Spanyol: 6,9



Temuan ini menantang asumsi lama bahwa standar hidup tinggi dan kekayaan otomatis membawa kebahagiaan. Faktanya, hubungan antarmanusia dan makna hidup jauh lebih berdampak pada perasaan puas dan berkembang dalam hidup.

Wawasan Tambahan: Semakin Tua, Semakin Sejahtera?

Dalam studi ini, para peneliti juga mencatat bahwa tingkat kesejahteraan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Artinya, semakin tua seseorang, semakin tinggi peluang mereka merasa puas dan berkembang dalam hidup. Ini bisa jadi berkaitan dengan kematangan emosional, kemampuan mengelola hubungan, dan pandangan hidup yang lebih stabil.

Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, hasil studi ini menjadi kabar baik sekaligus pengingat bahwa kesejahteraan sejati tak hanya dibangun lewat pertumbuhan ekonomi, tapi juga dengan menjaga nilai-nilai sosial, komunitas, dan spiritualitas.

Implikasi Sosial dan Budaya

Studi ini membuka mata banyak pihak, terutama pembuat kebijakan dan pengamat sosial. Bahwa negara dengan pendapatan menengah seperti Indonesia justru bisa unggul dalam indikator yang lebih manusiawi, seperti kedekatan sosial dan kehangatan dalam interaksi masyarakat.

Dengan mempertahankan kekuatan budaya yang telah ada—seperti gotong royong, toleransi, dan nilai kekeluargaan—Indonesia bukan hanya mencetak angka statistik, tapi juga memberikan contoh nyata tentang bagaimana hidup yang bermakna bisa dibangun tanpa harus menjadi negara terkaya.

Penutup

Hasil riset dari Universitas Harvard ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi teladan global dalam hal kesejahteraan holistik. Ini bukan tentang PDB, teknologi tinggi, atau fasilitas mewah—melainkan tentang nilai-nilai dasar manusia: hubungan, makna, dan komunitas.

Di saat negara-negara maju sibuk membangun kecanggihan teknologi dan mengejar pertumbuhan ekonomi, Indonesia justru memperlihatkan bahwa akar budaya dan solidaritas sosial adalah kekuatan yang tidak boleh diremehkan. Mungkin, inilah kunci kebahagiaan sejati yang selama ini dicari dunia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved