Ibu Hamil Disarankan Hindari Alkohol, Makanan Olahan, dan Aktivitas Berisiko Demi Kesehatan Janin
Tanggal: 13 Agu 2025 09:40 wib.
Kehamilan adalah periode istimewa yang penuh kebahagiaan, namun juga menuntut kewaspadaan ekstra demi kesehatan ibu dan bayi yang sedang berkembang. Menurut Dr. Astha Dayal, Direktur Kebidanan dan Ginekologi di Rumah Sakit CK Birla Gurgaon, terdapat sejumlah hal yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan untuk meminimalkan risiko bagi janin maupun ibu.
Salah satu hal terpenting adalah menghindari konsumsi alkohol, rokok, dan produk nikotin, termasuk paparan asap rokok pasif maupun aerosol dari rokok elektrik. Alkohol terbukti dapat mengganggu perkembangan janin, meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, serta masalah belajar di kemudian hari. Begitu pula merokok, yang berdampak negatif pada kesehatan plasenta dan suplai oksigen ke janin.
Selain itu, ibu hamil perlu waspada terhadap makanan yang berisiko tinggi membawa kontaminan. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi, makanan laut mentah, telur dan daging yang kurang matang dapat memicu infeksi seperti listeria, salmonella, atau toksoplasmosis. Infeksi ini berpotensi menyebabkan keguguran atau gangguan serius pada perkembangan janin. Oleh karena itu, pemilihan bahan makanan yang aman dan higienis sangatlah penting.
Dr. Astha juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental selama kehamilan. Stres berlebihan dan kecemasan yang tidak terkendali dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang berdampak pada perkembangan otak janin, memicu kelahiran prematur, serta mengganggu kualitas tidur dan kekebalan tubuh ibu. Untuk mengelola stres, ibu hamil dapat mencoba yoga prenatal, meditasi, atau berkonsultasi dengan terapis profesional.
Penggunaan obat-obatan bebas seperti pereda nyeri, dekongestan, atau suplemen herbal tanpa pengawasan medis juga sebaiknya dihindari karena dapat memicu kontraksi rahim dan membahayakan kehamilan. Aktivitas fisik memang dianjurkan, namun olahraga dengan risiko tinggi seperti angkat beban berat, olahraga kontak, ski, bersepeda di medan berbahaya, atau menyelam di laut perlu dihindari demi mencegah cedera. Sebagai gantinya, olahraga ringan seperti berjalan, berenang, atau pilates prenatal lebih disarankan.
Faktor lingkungan seperti polusi udara dan paparan bahan kimia juga harus diwaspadai. Meskipun sulit dihindari sepenuhnya, paparan jangka panjang terhadap pestisida, cat, atau pelarut dapat dikurangi dengan menggunakan masker pelindung, memastikan sirkulasi udara yang baik, dan mencuci buah serta sayuran hingga bersih. Menghindari salad kemasan yang sudah dipotong juga direkomendasikan untuk mengurangi risiko kontaminasi bakteri.
Tak kalah penting, ibu hamil sebaiknya disiplin dalam menghadiri janji pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan. Pemeriksaan ini membantu memantau pertumbuhan janin sekaligus memastikan kondisi kesehatan ibu tetap optimal. Dari sisi pola makan, produk susu yang tidak dipasteurisasi, beberapa jenis keju lunak, daging olahan, makanan cepat saji, serta konsumsi kafein berlebih (lebih dari 200 mg per hari) sebaiknya dibatasi atau dihindari. Mengurangi makanan olahan dan menjaga pola makan sehat akan membantu mendukung tumbuh kembang janin dengan baik.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, diharapkan kehamilan dapat berlangsung lebih sehat, aman, dan nyaman bagi ibu maupun sang buah hati yang sedang dinanti.