Hindari Kebiasaan Ini untuk Cegah Risiko Alzheimer
Tanggal: 10 Agu 2025 18:39 wib.
Ahli bedah saraf, Dr. Almadidy, mengingatkan bahwa ada lima kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terkena Alzheimer, penyakit yang menjadi penyebab paling umum dari demensia. Alzheimer ditandai dengan penumpukan protein di otak yang membuat sel-sel otak mati seiring waktu, dan dapat memengaruhi ingatan, perilaku, hingga kemampuan berpikir. Menurutnya, langkah pencegahan bisa dimulai dengan mengubah pola hidup dan menghindari kebiasaan yang merugikan kesehatan otak.
Kebiasaan pertama yang harus dihindari adalah penggunaan tembakau dan konsumsi alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada jumlah alkohol yang sepenuhnya aman, dan penggunaan berlebihan justru sangat berbahaya, termasuk bagi kesehatan otak. Kebiasaan merokok juga diketahui dapat mempercepat kerusakan jaringan otak dan memicu berbagai penyakit degeneratif.
Gangguan pendengaran menjadi faktor kedua yang patut diwaspadai. Meski terlihat sepele, kondisi ini memiliki keterkaitan erat dengan perkembangan demensia. Almadidy menyarankan agar siapa pun yang mengalami gangguan pendengaran segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dini.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga menjadi faktor risiko yang signifikan. Tekanan darah yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah patologis dan kerusakan pembuluh darah di otak. Dampaknya, risiko demensia dan Alzheimer meningkat secara drastis.
Selain itu, diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat memberi dampak besar pada seluruh tubuh, termasuk otak. Gula darah tinggi yang tidak terkontrol bisa mempercepat proses penuaan sel-sel otak dan menurunkan fungsi kognitif. Gaya hidup kurang aktif secara fisik juga termasuk dalam kebiasaan yang harus dihindari, karena tubuh yang jarang bergerak terbukti meningkatkan risiko demensia.
Dr. Almadidy menegaskan bahwa siapa pun yang memiliki salah satu faktor risiko tersebut sebaiknya segera mencari saran medis. Dengan mengendalikan faktor-faktor tersebut, masyarakat dapat secara signifikan menurunkan risiko Alzheimer dan menjaga kesehatan otak hingga usia lanjut.