Hati-Hati! Lima Jenis Obat yang Tidak Boleh Diminum Bersamaan dengan Kopi

Tanggal: 10 Jun 2025 11:17 wib.
Mengkonsumsi kopi memang menjadi kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang, namun tahukah Anda bahwa mengombinasikannya dengan obat-obatan tertentu dapat menimbulkan risikonya tersendiri bagi kesehatan? Menurut Dipa Kamdar, seorang Dosen Senior Praktik Farmasi di Universitas Kingston, ada beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan kopi, karena dapat menimbulkan efek negatif yang berbahaya bagi tubuh. Mari kita ulas lebih dalam mengenai lima jenis obat tersebut.

1. Obat untuk Flu dan Pilek
Kafein adalah salah satu stimulant yang dapat mempercepat kinerja sistem saraf pusat. Pseudoefedrin, komponen yang sering terdapat dalam obat flu dan pilek seperti Sudafed, juga merupakan stimulant. Ketika kedua zat ini dikombinasikan, dampaknya bisa berbahaya, termasuk menyebabkan kegelisahan, sakit kepala, detak jantung yang meningkat, serta masalah tidur. Selain itu, banyak produk obat flu kini mengandung kafein tambahan, yang semakin memperparah situasi ini. Beberapa kajian menunjukkan bahwa menggabungkan kafein dengan pseudoefedrin bisa meningkatkan kadar gula darah dan suhu tubuh, yang menjadi perhatian serius bagi penderita diabetes.

2. Obat Tiroid
Levotiroksin, yang sering digunakan untuk mengobati masalah tiroid, memiliki efektivitas yang bisa menurun hingga 50% jika langsung dikonsumsi setelah meminum kopi saat pagi hari. Kafein dapat mempercepat pergerakan makanan dalam sistem pencernaan, membuat obat ini tidak memiliki cukup waktu untuk diserap dengan baik. Efek ini lebih lagi terasa pada levotiroksin dalam bentuk tablet daripada cairan. Jika penyerapan terhambat, gejala hipotiroidisme seperti kelelahan, peningkatan berat badan, serta sembelit dapat muncul.

3. Antidepresan dan Antipsikotik
Interaksi antara kafein dan obat kesehatan mental cukup rumit. Obat-obat seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) yang umum digunakan, seperti sertraline dan citalopram, dapat mengalami penurunan efektivitas jika dikonsumsi bersamaan dengan kafein. Dalam kasus antidepresan trisiklik (TCA) seperti amitriptilin, yang sudah jarang digunakan saat ini, interaksi dengan kafein dapat menyebabkan semua efek sampingnya diperparah. Clozapine, salah satu antipsikotik, juga berisiko meningkat dalam kadar darah ketika konsumsi kopi dilibathkan, yang berpotensi berujung pada masalah serius seperti kantuk atau kebingungan.

4. Obat Pereda Nyeri
Beberapa pereda nyeri yang tersedia di pasaran, seperti yang mengandung parasetamol atau aspirin, tidak jarang juga mengandung kafein. Meskipun kopi dapat mempercepat penyerapan obat-obatan ini, hal itu juga bisa meningkatkan risiko efek samping seperti iritasi lambung. Jika dikombinasikan dengan sumber kafein lain, risikonya menjadi bertambah besar.

5. Obat yang Berfungsi Mengatur Jantung  
Penting untuk dicatat bahwa kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan frekuensi detak jantung, efek ini biasanya berlanjut selama tiga sampai empat jam setelah konsumsi. Bagi individu yang sedang menjalani pengobatan tekanan darah atau obat yang mengatur irama jantung, pengaruh ini dapat mengurangi efektivitas pengobatan mereka. Meskipun tidak dimaksudkan untuk sepenuhnya menghindari kopi, ada baiknya bagi penderita kondisi jantung untuk memantau reaksi tubuh mereka dan mempertimbangkan untuk mengurangi asupan kafein.

Mengetahui interaksi antara obat dan kafein dapat membantu kita mengambil keputusan yang tepat dalam menjaga kesehatan. Melakukan konsultasi dengan profesional kesehatan selalu dianjurkan untuk memastikan kombinasi obat yang aman dan sesuai.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved