Hati-Hati, Ini Obat yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama Teh Herbal
Tanggal: 22 Agu 2025 08:15 wib.
Banyak orang mengira bahwa minum obat bersamaan dengan teh herbal tidak akan menimbulkan masalah. Padahal, sejumlah teh herbal dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu dan justru memicu efek samping yang lebih serius. Ahli gizi dan diet Ginger Hultin menjelaskan bahwa beberapa vitamin, mineral, hingga produk herbal bisa menimbulkan interaksi sedang hingga berat dengan obat. Karena sebagian teh herbal memiliki khasiat mirip dengan obat-obatan, risikonya bisa berupa efek samping yang bertambah parah.
Ahli diet Melissa Groves Azzaro menambahkan bahwa interaksi ini terjadi karena beberapa teh herbal dan obat dimetabolisme melalui jalur yang sama di hati. Kondisi tersebut membuat teh herbal bisa meningkatkan efek obat atau sebaliknya justru mengurangi efektivitasnya.
Salah satu contoh yang perlu diwaspadai adalah konsumsi teh herbal St. John’s wort bersamaan dengan antidepresan. Kombinasi keduanya bisa memicu sindrom serotonin yang gejalanya berkisar dari mual, muntah, dan diare hingga detak jantung cepat, tekanan darah tinggi, agitasi, bahkan halusinasi. Teh herbal ini juga diketahui memiliki banyak interaksi dengan berbagai obat lain sehingga penggunaannya perlu kehati-hatian ekstra dan sebaiknya dikonsultasikan dengan tenaga medis.
Bagi penderita gangguan lambung yang mengonsumsi omeprazol, konsumsi teh herbal yang mengandung ginkgo biloba juga sebaiknya dihindari karena dapat menurunkan efektivitas obat tersebut. Risiko serius juga muncul bila mengonsumsi pengencer darah seperti warfarin bersama herbal seperti ginkgo biloba, cat’s claw, dan kamomil. Kombinasi ini meningkatkan risiko perdarahan, termasuk jika digabungkan dengan ibuprofen yang bisa memicu perdarahan di otak.
Bagi penderita diabetes yang mengonsumsi metformin, teh herbal dari goldenseal atau akar kuning bisa menurunkan kadar metformin dalam darah hingga 25 persen sehingga obat menjadi kurang efektif. Sementara konsumsi ginseng bersamaan dengan metformin dapat menyebabkan hipoglikemia atau kondisi gula darah terlalu rendah yang membahayakan.
Interaksi juga ditemukan pada penggunaan statin, obat penurun kolesterol, dengan jeruk bali atau teh berbasis jeruk bali. Kandungan dalam buah ini dapat meningkatkan kadar atorvastatin dalam darah yang berisiko menimbulkan kerusakan hati serta mempercepat kerusakan otot. Hal serupa berlaku pada siklosporin, obat yang digunakan setelah transplantasi organ maupun untuk penyakit autoimun. Mengonsumsinya bersama jeruk bali, kamomil, berberin, maupun St. John’s wort bisa menurunkan efektivitas obat.
Dengan banyaknya potensi interaksi ini, Hultin mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan menggabungkan obat dengan teh herbal. Konsultasi dengan dokter, apoteker, atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi produk herbal apa pun, terutama bila sedang menjalani terapi obat tertentu.