Sumber foto: iStock

Harga Rumah di Indonesia Melejit, Anak Muda Semakin Sulit Punya Hunian!

Tanggal: 10 Jan 2025 22:43 wib.
Harga rumah di Indonesia semakin tak terjangkau bagi anak muda. Kenaikan harga properti di Tanah Air tidak sejalan dengan kenaikan upah rata-rata penduduknya.

Hal ini diperparah dengan fakta bahwa Indonesia baru-baru ini masuk dalam daftar lima besar negara dengan harga properti termahal di dunia, bahkan mengalahkan Singapura dan Sydney yang terkenal sebagai kota dengan biaya paling tinggi di dunia.

Menurut laporan dari Bestbrokers.com, penelitian membandingkan harga rumah di 62 negara pada tahun 2024. Data yang diobservasi adalah harga rumah per meter persegi dalam dolar AS per 10 September yang diterbitkan oleh Numbeo.

Data tersebut kemudian disandingkan dengan data pendapatan rata-rata untuk mengidentifikasi negara dengan harga rumah yang paling terjangkau dibandingkan dengan gaji rata-rata pekerja.

Laporan ini mengetengahkan bahwa negara dengan harga rumah termahal ternyata bukanlah negara maju dengan standar hidup yang tinggi. Justru, laporan tersebut mengungkap bahwa harga rumah termahal ada di negara-negara dengan perekonomian yang relatif rendah.

Turki menjadi negara yang paling tidak terjangkau untuk membeli rumah pada tahun 2024, dengan rasio harga rumah di Turki terhadap pendapatan rata-rata warganya sebesar 81,45%.

Di sisi lain, Indonesia juga termasuk negara termahal untuk membeli rumah dengan rasio harga rumah terhadap pendapatan rata-rata warganya mencapai 48,35%. Ini menempatkan Indonesia di peringkat keempat dalam daftar 10 negara yang paling tidak terjangkau untuk membeli rumah pada tahun 2024.

Negara-negara lain yang juga memiliki rasio harga rumah terhadap pendapatan rata-rata warganya tinggi adalah Nepal (59,04%), India (49,86%), dan Armenia (46,12%). Dengan demikian, masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di beberapa negara di seluruh dunia.

Dalam konteks ini, mengontrak rumah bisa menjadi alternatif yang lebih menguntungkan daripada membeli rumah, terutama untuk anak muda yang tengah mencari tempat tinggal. Melalui kontrak, mereka bisa memperoleh akses terhadap tempat tinggal tanpa perlu memikirkan beban pembelian properti.

Diperlukan langkah konkret dari pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah mahalnya harga rumah. Pembangunan hunian yang terjangkau menjadi sebuah kebutuhan mendesak, terutama untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Selain itu, kebijakan terkait pengendalian harga properti perlu diperkuat. Regulasi yang jelas dan efektif dalam mengatur spekulasi harga properti akan membantu mencegah melonjaknya harga rumah secara drastis.

Keterlibatan pemerintah dalam memberikan insentif kepada pengembang properti yang mendedikasikan sebagian lahan untuk hunian terjangkau juga bisa menjadi solusi jangka panjang dari permasalahan ini.

Lebih jauh lagi, perlu ada langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar pendapatan warga masyarakat bisa sejalan dengan kenaikan harga properti.

Kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta peningkatan investasi dalam sektor properti yang terjangkau menjadi langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini.

Melihat data yang menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu dari sepuluh negara dengan harga rumah paling tidak terjangkau, merupakan alarm bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata guna mencegah masalah ini semakin meruncing.

Dengan berbagai langkah strategis dan kebijakan yang tepat, diharapkan masalah ini dapat diatasi sehingga anak muda Indonesia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memiliki tempat tinggal yang layak tanpa harus terlilit oleh beban finanziil yang berat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved