Hal yang Perlu Dihindari Ketika Baru Bangun Tidur
Tanggal: 14 Jul 2025 17:15 wib.
Momen ketika kita membuka mata setelah semalam beristirahat itu krusial. Cara kita memulai hari seringkali menentukan mood dan produktivitas sepanjang hari. Sayangnya, banyak dari kita tanpa sadar melakukan kebiasaan buruk begitu bangun tidur, yang bukannya menyegarkan malah bisa merusak mood atau bahkan berdampak buruk bagi kesehatan. Melewatkan kebiasaan-kebiasaan ini bisa jadi kunci untuk hari yang lebih baik.
Langsung Mengecek Ponsel: Jebakan Stres Pagi Hari
Kebiasaan pertama yang paling umum dan sebaiknya dihindari adalah langsung meraih ponsel begitu mata terbuka. Layar ponsel seolah jadi ekstensi tangan, dan godaan untuk mengecek notifikasi, email pekerjaan, atau feed media sosial begitu kuat. Namun, begitu melihat pesan-pesan yang menumpuk atau berita yang bikin cemas, otak kita langsung masuk mode stres atau overthinking.
Alih-alih memulai hari dengan tenang dan fokus, kita langsung dijejali informasi yang mungkin tidak relevan atau bahkan negatif. Ini bisa memicu peningkatan kortisol, hormon stres, sejak pagi buta. Otak jadi bekerja terlalu keras sebelum sempat sepenuhnya reboot dari tidur. Lebih baik biarkan ponsel itu tergeletak beberapa saat. Biarkan pikiran bangun perlahan, fokus pada napas, atau merencanakan hal positif untuk hari itu. Memberi jeda antara tidur dan paparan digital bisa membuat mental lebih siap menghadapi hari.
Menekan Tombol Snooze Berulang Kali: Tidur yang Terpecah-pecah
Siapa yang tidak suka menekan tombol snooze saat alarm berbunyi? Godaannya memang besar, seolah bisa menambah beberapa menit istirahat. Tapi, menekan tombol snooze berkali-kali itu justru merugikan. Tidur yang terpecah-pecah akibat alarm yang berulang kali membangunkan tubuh dan pikiran kita malah membuat tubuh bingung.
Setiap kali snooze ditekan, otak mencoba kembali ke siklus tidur, namun kemudian dibangunkan lagi sebelum mencapai fase tidur nyenyak. Akibatnya, kita merasa lebih lesu, linglung, dan tidak segar, sebuah fenomena yang dikenal sebagai inersia tidur. Lebih baik setel alarm pada waktu yang benar-benar kita niatkan untuk bangun, lalu paksa diri untuk langsung bangkit begitu alarm berbunyi. Kualitas tidur singkat yang solid lebih baik daripada tidur terpotong-potong.
Tidak Minum Air Putih: Dehidrasi Setelah Tidur
Tubuh kita kehilangan banyak cairan selama tidur, baik melalui pernapasan maupun keringat. Jadi, ketika baru bangun, tubuh seringkali dalam kondisi dehidrasi ringan. Namun, banyak orang langsung meraih kopi atau teh tanpa minum air putih terlebih dahulu.
Mengabaikan kebutuhan tubuh akan hidrasi setelah bangun tidur bisa berdampak pada energi dan fungsi kognitif. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan sulit konsentrasi. Memulai hari dengan segelas air putih suhu ruangan membantu rehidrasi tubuh, mengaktifkan metabolisme, dan mempersiapkan sistem pencernaan. Air juga membantu membuang racun yang terbentuk selama tidur. Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk memberikan kick-start yang sehat bagi tubuh.
Merasa Bersalah atau Cemas Berlebihan: Beban Emosional Tak Penting
Beberapa orang punya kecenderungan untuk langsung merasa bersalah atau cemas akan daftar tugas yang menanti begitu bangun tidur. Pikiran langsung melayang pada pekerjaan yang belum selesai, tenggat waktu, atau masalah yang mungkin muncul. Ini adalah cara buruk untuk memulai hari karena langsung membebani diri dengan stres emosional yang tidak perlu.
Alih-alih membiarkan pikiran terjebak dalam loop kekhawatiran, cobalah untuk berlatih mindfulness atau hanya berfokus pada momen saat ini. Nikmati beberapa menit pertama hari dengan tenang, bernapas dalam-dalam, atau merencanakan tiga hal paling penting yang ingin dicapai. Memberi diri waktu untuk transisi dari tidur ke kesadaran penuh tanpa beban emosional membantu membangun mood yang lebih positif dan proaktif.
Mengabaikan Paparan Cahaya Alami: Mengganggu Ritme Sirkadian
Tubuh kita memiliki jam biologis internal yang disebut ritme sirkadian, yang sangat dipengaruhi oleh cahaya. Begitu bangun, terutama jika ruangan gelap, tubuh masih akan memproduksi melatonin, hormon tidur, yang membuat kita merasa ngantuk.
Mengabaikan paparan cahaya alami begitu bangun tidur bisa mengganggu ritme sirkadian dan membuat kita merasa lesu lebih lama. Sebaliknya, segera buka tirai atau pergi ke dekat jendela. Paparan cahaya matahari pagi membantu menekan produksi melatonin dan meningkatkan produksi kortisol (hormon alertness yang sehat), yang memberi sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya untuk aktif. Bahkan di hari mendung pun, cahaya alami tetap lebih baik daripada lampu buatan. Ini adalah cara alami untuk menyelaraskan jam internal tubuh dan meningkatkan kewaspadaan.