Gunung Berapi Bawah Laut Ini Diprediksi Meletus Sebelum 2025! Apakah Akan Memicu Bencana Besar?.
Tanggal: 1 Feb 2025 13:47 wib.
Axial Seamount, salah satu gunung berapi bawah laut paling aktif di dunia, diperkirakan akan mengalami letusan sebelum tahun 2025 berakhir. Meskipun begitu, para peneliti memprediksi bahwa letusan ini tidak akan bersifat eksplosif.
Tim ilmuwan dari Oregon State University (OSU) dan University of North Carolina di Wilmington telah melakukan pemantauan terhadap pergerakan magma di dalam gunung ini selama dua tahun terakhir. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam laju inflasi gunung.
Bill Chadwick, salah satu peneliti dari OSU, melaporkan bahwa sejak tahun lalu, gunung ini mengalami peningkatan inflasi yang cukup pesat. Pada Oktober 2024, meskipun aktivitas kegempaan dan inflasi gunung terpantau stabil, para peneliti masih terus mengawasi perkembangannya dengan cermat.
"Letusan tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi juga tidak akan lama lagi," ungkap Chadwick dalam wawancaranya dengan Popular Mechanics pada Jumat (31/1/2025). Berdasarkan analisisnya, kemungkinan besar Axial Seamount akan meletus dalam tahun 2025 ini.
Axial Seamount terletak di Samudera Pasifik, sekitar 480 kilometer dari pesisir Oregon. Jika dibandingkan dengan gunung api lain di kawasan Cascades, Axial lebih sering mengalami erupsi. Dalam kurun waktu 27 tahun terakhir, gunung bawah laut ini telah meletus sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1998, 2011, dan terakhir pada 2015.
Menurut laporan dari Science Alert, letusan yang akan datang tidak akan bersifat eksplosif. Struktur puncak gunung yang berbentuk perisai dan terbentuk dari lava tipis menyebabkan letusan hanya akan mengeluarkan lava yang kemudian akan membentuk dasar laut baru.
Salah satu hal yang menjadi perhatian utama masyarakat adalah potensi tsunami yang bisa ditimbulkan oleh letusan ini. Namun, berdasarkan penelitian, letusan Axial Seamount dipastikan tidak akan memicu gelombang tsunami yang dapat membahayakan daerah pesisir di sekitarnya.
Selain itu, aktivitas vulkanik di Axial juga tidak berpengaruh terhadap Zona Subduksi Cascadia, wilayah seismik yang berada di sepanjang garis pantai Oregon. Zona ini dikenal sangat berbahaya dan sering disebut sebagai "The Big One" karena berpotensi menyebabkan gempa bumi besar di masa depan. Beruntungnya, karena Axial tidak termasuk dalam zona tersebut, aktivitas letusannya tidak akan berdampak langsung pada kestabilan seismik di daerah sekitarnya.
Meskipun tidak berpotensi menyebabkan bencana besar, penelitian terhadap aktivitas Axial Seamount tetap menjadi perhatian utama para ilmuwan. Letusan gunung berapi bawah laut ini memberikan wawasan berharga mengenai bagaimana pergerakan magma terjadi di dasar laut serta bagaimana proses terbentuknya kerak bumi baru di wilayah tersebut.
Para ahli akan terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik di Axial Seamount dan memberikan pembaruan terkini mengenai potensi letusan yang mungkin terjadi dalam waktu dekat. Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan tepatnya letusan akan terjadi, namun prediksi menunjukkan bahwa kemungkinan besar akan terjadi sebelum akhir 2025.
Meskipun tidak menimbulkan ancaman langsung bagi manusia, letusan ini tetap menarik perhatian dunia ilmiah. Aktivitas gunung berapi bawah laut seperti Axial Seamount membantu para peneliti memahami lebih dalam tentang dinamika vulkanisme di dasar laut serta bagaimana pengaruhnya terhadap ekosistem bawah laut secara keseluruhan.
Dengan pemantauan yang lebih intensif, para ilmuwan berharap dapat memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai pola aktivitas gunung berapi bawah laut ini. Hasil penelitian ini juga bisa memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana proses geologi di dasar samudera bekerja, serta bagaimana dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan laut di sekitarnya.
Dalam beberapa bulan ke depan, para peneliti akan terus menganalisis data terbaru dari Axial Seamount untuk melihat apakah ada tanda-tanda peningkatan aktivitas yang lebih signifikan. Jika letusan benar-benar terjadi dalam waktu dekat, ini akan menjadi momen penting dalam dunia geologi untuk mempelajari lebih jauh tentang letusan gunung berapi bawah laut dan bagaimana proses ini berkontribusi terhadap pembentukan kerak bumi baru.
Untuk saat ini, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai dampak langsung dari letusan Axial Seamount, karena letusan ini tidak akan menyebabkan tsunami ataupun gangguan seismik besar. Namun, penelitian lebih lanjut akan terus dilakukan guna memastikan bahwa semua potensi risiko tetap dapat dipantau dengan baik.