Gen Z Mulai Capek Jadi Budak Notifikasi, Digital Detox Weekend Jadi Gaya Hidup Baru
Tanggal: 6 Mei 2025 15:02 wib.
Tampang.com | Di era notifikasi nggak pernah berhenti, ternyata makin banyak anak muda yang justru memilih buat “puasa gadget” setiap akhir pekan. Namanya Digital Detox Weekend, dan ini bukan cuma tren iseng, tapi jadi salah satu bentuk perlawanan terhadap burnout digital.
Scroll Terus, Hidup Makin Nggak Fokus?
Menurut riset Nielsen Indonesia 2025, rata-rata Gen Z di Indonesia menghabiskan 9–11 jam sehari di depan layar. Mulai dari scroll TikTok, balas WA kerjaan, sampai binge nonton drakor. Akibatnya? Fokus menurun, susah tidur, sampai anxiety kalau HP ilang sinyal 5 menit aja.
Detoks Digital: Nggak Main HP, Tapi Nggak Mati Gaya
Komunitas digital detox di Bandung misalnya, rutin ngadain weekend tanpa HP. Mereka ajak anggotanya ngopi bareng, ngobrol langsung, main board game, atau sekadar jalan pagi tanpa kamera. Intinya: menikmati hidup tanpa layar.
“Awalnya FOMO banget, tapi lama-lama seru. Rasanya kayak bisa napas lebih lega,” kata Nadin, mahasiswa sekaligus anggota komunitas DetoxID.
Efeknya Nyata, Bukan Cuma Estetik
Psikolog menyebut aktivitas digital detox bisa nurunin tingkat stres dan kecemasan. Bahkan dalam jangka panjang, bisa bikin lebih fokus dan mindful. Bukan berarti anti-teknologi, tapi lebih ke tahu kapan harus disconnect demi waras.
Bukan Sok-Sokan, Tapi Self-Care 2025 Versi Gen Z
Digital detox ini bukan buat gaya-gayaan. Buat sebagian orang, ini cara mereka ngejaga batas, ngatur energi, dan menghargai waktu offline. Karena kadang, hal paling sehat yang bisa kita lakuin hari ini adalah... naruh HP dan ngobrol beneran.