Sumber foto: iStock

Gen Z Boros Belanja di E-Commerce? Simak Data dan Faktanya!

Tanggal: 22 Feb 2025 13:53 wib.
Tampang.com | Seiring berkembangnya teknologi digital, belanja online menjadi kebiasaan yang semakin melekat dalam kehidupan generasi muda, terutama Gen Z. Menurut survei terbaru dari Jakpat, rata-rata Gen Z menghabiskan Rp414.309 setiap bulan untuk belanja di e-commerce. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 14% pada semester-II 2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.

Gen Z dan Kebiasaan Belanja Online

Dalam laporan yang dikutip dari keterangan resmi Jakpat yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (19/2/2025), Gen Z merupakan salah satu kelompok yang aktif dalam transaksi digital. Peningkatan jumlah pengeluaran ini menunjukkan bahwa mereka semakin nyaman dan terbiasa dengan belanja online, baik untuk kebutuhan primer maupun sekunder.

Namun, di balik tren konsumtif ini, terdapat fakta menarik yang disoroti oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pada tahun 2023, sebanyak 9,9 juta penduduk Indonesia termasuk dalam kategori youth not in education, employment, and training (NEET), yang berarti mereka tidak sedang menempuh pendidikan, bekerja, atau mengikuti pelatihan. Jumlah ini setara dengan 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun.

Metode Pembayaran Favorit Gen Z

Salah satu faktor yang membuat belanja online semakin diminati adalah kemudahan dalam pembayaran. Laporan Jakpat menemukan bahwa:


75% Gen Z memilih menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran utama mereka.
69% lebih suka menggunakan sistem bayar di tempat atau cash on delivery (COD).
42% menggunakan mobile banking untuk menyelesaikan transaksi mereka.


Jika dibandingkan dengan seluruh responden survei, metode pembayaran ini tidak jauh berbeda. Sebanyak 76% dari semua responden menggunakan e-wallet, 64% memilih COD, dan 47% lebih suka membayar melalui mobile banking.

Pengaruh Live Shopping dan Affiliate Link

Gen Z tidak hanya aktif berbelanja, tetapi juga cenderung tertarik dengan fitur interaktif dalam e-commerce, seperti live shopping dan affiliate marketing.


90% responden Gen Z pernah menonton sesi live shopping.
62% dari mereka langsung melakukan transaksi setelah menonton sesi tersebut.
86% Gen Z pernah membuka affiliate link, yang merupakan tautan promosi dari influencer atau kreator konten.
53% di antaranya melakukan pembelian melalui tautan tersebut.


Tren ini mengindikasikan bahwa strategi pemasaran berbasis video dan rekomendasi langsung dari influencer memiliki dampak yang besar terhadap kebiasaan belanja Gen Z. Mereka cenderung lebih percaya pada ulasan dan promosi dari orang yang mereka ikuti di media sosial.

Kesimpulan

Dengan semakin meningkatnya pengeluaran Gen Z di e-commerce, ada dua sisi yang perlu diperhatikan. Di satu sisi, hal ini menunjukkan kemajuan dalam adopsi teknologi dan digitalisasi keuangan di kalangan anak muda. Namun, di sisi lain, konsumsi yang tidak terkontrol bisa berdampak pada kondisi finansial mereka dalam jangka panjang.

Dengan memahami tren ini, para pelaku bisnis bisa lebih strategis dalam menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan Gen Z. Selain itu, edukasi tentang pengelolaan keuangan yang bijak juga menjadi penting agar mereka tetap bisa berbelanja dengan cerdas tanpa merugikan kondisi keuangan mereka sendiri.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved