Sumber foto: Pinterest

Gaya Hidup Serba Instan Bisa Ngerusak Proses Jangka Panjang

Tanggal: 27 Mei 2025 11:06 wib.
Tampang.com | Di zaman sekarang ini, rasanya semua serba cepat, ya? Mau makan tinggal pesan lewat aplikasi, butuh informasi tinggal googling, mau belanja nggak perlu keluar rumah. Kemudahan ini memang bikin hidup kita jadi lebih praktis. Tapi, di balik segala kepraktisan ini, ada bahaya laten yang diam-diam mengintai: gaya hidup serba instan yang ternyata bisa ngerusak proses jangka panjang dan membentuk kebiasaan buruk dalam diri kita.

Coba deh kita pikirkan, berapa banyak hal di hidup kita yang sekarang kita harapkan hasilnya bisa langsung terlihat? Diet instan biar langsung kurus, belajar semalam suntuk biar langsung pintar, atau investasi yang dijanjikan langsung untung besar. Kita jadi nggak sabar sama yang namanya proses. Maunya begitu menanam, langsung panen. Padahal, dunia ini nggak bekerja seperti itu.

Fokus pada yang instan ini bikin kita jadi kurang menghargai proses hidup itu sendiri. Kita jadi lupa kalau sebuah hasil yang berkualitas itu butuh waktu, usaha, dan ketekunan. Ambil contoh dalam pendidikan. Dulu, belajar itu butuh membaca buku tebal, diskusi, merangkum, dan mengerjakan latihan berulang-ulang. Sekarang? Kita cenderung mencari "bocoran" atau ringkasan cepat biar bisa lulus ujian. Akhirnya, pengetahuan yang didapat cuma sebatas permukaan, nggak meresap sampai ke dalam, dan gampang banget dilupakan.

Dampak lainnya, kita jadi gampang menyerah. Ketika kita terbiasa dengan segala sesuatu yang serba cepat dan mudah, begitu ketemu kesulitan atau hambatan, kita langsung putus asa. "Ah, kok susah banget?", "Nggak ada hasilnya nih!", "Kayaknya ini bukan buat aku deh." Padahal, kesulitan itu bagian dari proses. Justru dari kesulitan itulah kita belajar, beradaptasi, dan jadi lebih kuat. Kalau kita cuma mau yang instan, kita kehilangan kesempatan emas untuk membangun karakter dan daya tahan.

Parahnya, gaya hidup instan ini juga bisa membentuk kebiasaan buruk. Kita jadi malas berproses, malas berusaha keras, dan selalu mencari jalan pintas. Kebiasaan ini nggak cuma merugikan di satu bidang, tapi bisa merembet ke segala aspek kehidupan. Misalnya, kalau di pekerjaan kita maunya instan, kita jadi cenderung menunda pekerjaan yang butuh waktu lama, mencari cara curang, atau hasilnya jadi asal-asalan. Akibatnya, kualitas kerja kita menurun dan karir pun sulit berkembang.

Lalu, bagaimana kita bisa keluar dari jebakan instan ini? Pertama, sadari bahwa proses itu penting. Setiap hasil besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Hargai setiap tahapan, setiap usaha, dan setiap kegagalan karena itu semua bagian dari perjalananmu. Kedua, belajar untuk bersabar. Membangun sesuatu yang besar itu butuh waktu, sama seperti membangun rumah atau pohon yang besar. Nggak bisa dalam semalam.

Ketiga, fokus pada usaha, bukan cuma hasil. Nikmati perjalanan belajar, berlatih, atau mencoba hal baru. Ketika kita fokus pada usaha dan prosesnya, hasilnya akan datang dengan sendirinya, dan kepuasannya akan jauh lebih besar. Keempat, tantang dirimu untuk melakukan hal-hal yang tidak instan. Mungkin coba belajar skill baru yang butuh waktu lama, atau mulai rutinitas olahraga yang konsisten.

Ingat, jangan mau cepat kalau hasilnya nggak berkualitas. Lebih baik slow but sure, pelan tapi pasti, asalkan setiap langkah yang kita ambil itu bermakna dan membangun fondasi yang kuat. Karena pada akhirnya, hasil yang instan itu sifatnya sementara, tapi proses yang kita lalui akan membentuk siapa diri kita dan seberapa jauh kita bisa melangkah di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved