Gaya hidup hemat atau frugal living Ternyata Bisa Membuat Orang Sekitar Anda Merasa Tidak Dihargai
Tanggal: 28 Okt 2024 18:17 wib.
Gaya hidup hemat atau frugal living merupakan konsep yang mengajarkan untuk hidup secara bijak dalam mengelola keuangan, dengan tujuan untuk menghemat, menabung, dan menginvestasikan uang untuk masa depan. Namun, saat konsep frugal living ini dijalankan secara ekstrem, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi orang lain.
Salah satu perilaku frugal living yang ekstrem adalah ketidakinginan untuk berbagi. Ada beberapa orang yang mampu secara finansial namun enggan untuk berbagi atau membantu dalam acara yang memerlukan pengeluaran, seperti acara yang memerlukan patungan atau bantuan kecil dari teman atau keluarga. Sikap seperti ini dapat membuat orang lain merasa dimanfaatkan dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam hubungan sosial.
Selanjutnya, perilaku frugal living ekstrem lainnya adalah selalu mengharapkan gratifikasi dari orang lain. Orang yang hidup secara hemat cenderung senang menerima bantuan atau traktiran, namun ketika diminta untuk memberi balik, mereka enggan atau bahkan menghilang. Sikap seperti ini dapat merusak keseimbangan dalam hubungan, dimana seseorang selalu berharap diberi tetapi tidak mau memberi balik.
Selain itu, ada juga orang yang selalu memberikan saran mengenai hemat kepada orang lain, namun sebaliknya, ia sendiri sering meminta tolong, utang, atau berharap ditraktir. Sikap ini, yang memberikan kesan bahwa hanya dirinya yang layak mendapatkan keuntungan, dapat menciptakan ketidaknyamanan dalam hubungan sosial.
Perilaku frugal living ekstrem juga bisa terlihat dalam upaya mengatur pengeluaran orang lain. Ada orang yang terlalu ekstrem dalam menjalankan frugal living, sehingga mereka turut campur dalam urusan keuangan orang lain, seperti melarang teman atau anggota keluarga untuk makan di luar karena dianggap boros, atau mengkritisi pembelian barang yang dianggap terlalu mahal. Sikap seperti ini dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan sosial.
Dari sudut psikologis, perilaku frugal living ekstrem dapat membuat orang di sekitarnya merasa diabaikan atau tidak dihargai. Ketika seseorang terus-menerus diatur mengenai pengeluaran atau dikritik karena dianggap boros, mereka bisa merasa kesal dan jenuh. Tak hanya itu, jika situasi ini terjadi di lingkungan kerja, hal tersebut dapat memicu ketegangan dan mengganggu kerjasama tim.
Menerapkan frugal living memang penting, namun perlu diingat bahwa keberadaan hubungan sosial yang seimbang juga sangat penting. Keseimbangan antara hemat dan empati perlu dijaga. Dalam mengelola keuangan, berbagi, tidak selalu mengharapkan gratisan, dan tidak memaksakan gaya hidup kepada orang lain merupakan prinsip yang perlu diterapkan agar tetap dapat menjaga koneksi sosial dengan baik. Dengan demikian, gaya hidup hemat yang bijak dapat dijalankan tanpa merugikan hubungan dengan orang-orang terdekat.