Sumber foto: iStock

Gaya Hidup Baru Gen Z: Olahraga Jadi Tempat Cari Teman, Bahkan Pasangan!

Tanggal: 19 Apr 2025 19:22 wib.
Dalam dunia modern yang makin sibuk dan serba digital, olahraga kini tak lagi sekadar aktivitas menjaga kebugaran tubuh dan pikiran. Lebih dari itu, generasi muda—terutama Gen Z—menjadikan olahraga sebagai ajang membangun koneksi sosial. Fakta ini terungkap dalam laporan terbaru Strava bertajuk Year In Sport 2024, yang menyoroti tren kebiasaan berolahraga dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dari Lari Bareng Hingga Jatuh Cinta di Track Lari

Chief Business Officer Strava, Zipporah Allen, menyampaikan bahwa kini ada pergeseran dalam cara masyarakat—khususnya anak muda—memaknai olahraga. Jika dahulu olahraga identik dengan rutinitas fisik yang ketat dan berorientasi hasil, kini olahraga lebih dilihat sebagai kegiatan sosial yang menyenangkan dan santai.

Menurut Zipporah, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya minat terhadap komunitas olahraga seperti klub lari. Banyak orang memilih ikut kelompok olahraga bukan hanya untuk menjaga tubuh tetap aktif, tapi juga untuk bersosialisasi, bertukar cerita, bahkan membangun hubungan baru.

“Minat terhadap kegiatan olahraga bersama seperti klub lari meningkat karena orang-orang mencari koneksi sosial yang lebih nyata. Ini bukan lagi tentang seberapa cepat atau kuat kamu, tapi seberapa terhubung kamu dengan sesama,” ujar Zipporah dalam acara di Jakarta Pusat pada 4 Desember 2024.

Lonjakan Partisipasi Klub Lari di Indonesia

Data dari platform Strava mendukung pernyataan tersebut. Sepanjang tahun 2024, partisipasi dalam klub lari global meningkat 59%, sedangkan di Indonesia angka tersebut melonjak drastis hingga 83%. Ini menunjukkan bahwa tren olahraga bersama bukan sekadar fenomena global, tapi juga semakin merasuk ke budaya hidup anak muda Indonesia.

Tak hanya itu, tren latihan beban juga ikut menunjukkan pertumbuhan pesat, terutama di kalangan perempuan. Strava mencatat ada peningkatan unggahan latihan beban hingga 25% selama tahun 2024. Ini menandakan bahwa wanita semakin percaya diri untuk aktif di ruang-ruang kebugaran yang dulunya didominasi laki-laki.

Olahraga Bukan Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Bikin Dekat

Laporan Strava juga mengungkapkan bahwa 58% responden global menyatakan mereka berhasil mendapatkan teman baru melalui komunitas olahraga. Lebih mengejutkan lagi, 1 dari 5 Gen Z mengaku pernah berkencan dengan seseorang yang mereka temui saat berolahraga.

Jika dibandingkan dengan tempat nongkrong seperti bar atau kafe, olahraga menjadi empat kali lebih efektif dalam menciptakan peluang untuk bertemu pasangan. Bayangkan saja, hanya dari jogging bareng atau sesi yoga mingguan, seseorang bisa bertemu jodohnya!

Manfaat Tambahan dari Olahraga Bersama

Selain koneksi sosial dan peluang cinta, olahraga berkelompok ternyata mendorong peningkatan performa. Strava mencatat, rata-rata jarak lari, bersepeda, hingga hiking meningkat hingga 40% ketika dilakukan dalam kelompok berisi lebih dari 10 orang. Di Indonesia, peningkatan ini bahkan mencapai 95%.

Faktor motivasi dan semangat dari teman sekelompok terbukti mampu meningkatkan konsistensi dan semangat dalam berolahraga. Tak heran jika semakin banyak orang yang kini memilih untuk bergabung ke komunitas daripada berolahraga sendiri.

Keseimbangan Gender dalam Aktivitas Fisik

Tren olahraga yang lebih terbuka dan inklusif juga terlihat dari peningkatan partisipasi perempuan dalam aktivitas bersepeda sebesar 11%. Di sisi lain, pria juga mulai terbuka untuk mengikuti jenis olahraga yang dulu sering dianggap ‘feminin’, seperti yoga dan pilates. Strava melaporkan adanya peningkatan unggahan aktivitas yoga atau pilates oleh pria hingga 15% sepanjang 2024.

Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik dan mental telah melampaui stereotip gender. Kini, siapa pun bebas memilih jenis olahraga yang mereka sukai tanpa takut akan pandangan orang lain.

Olahraga sebagai Gaya Hidup Sosial Baru

Kebiasaan ini memperlihatkan bahwa olahraga bukan hanya bagian dari gaya hidup sehat, tapi juga menjadi sarana aktualisasi diri dan jembatan sosial. Anak muda tak lagi mencari pelampiasan stres di tempat hiburan malam, tapi justru melalui aktivitas yang bermanfaat seperti olahraga bersama komunitas.

Fenomena ini bisa menjadi peluang besar, baik bagi penggiat industri olahraga, pelatih kebugaran, hingga pelaku bisnis yang ingin membangun merek dengan pendekatan gaya hidup aktif dan sosial.

Olahraga, Cinta, dan Komunitas dalam Satu Langkah

Kehadiran komunitas olahraga seperti klub lari, gym berbasis komunitas, hingga kelas yoga terbuka membuktikan bahwa olahraga bisa menyatukan banyak hal—kesehatan, pertemanan, hingga percintaan. Gen Z dan generasi muda lainnya mulai sadar bahwa kesehatan bukan hanya soal fisik, tapi juga tentang relasi sosial dan kesejahteraan mental.

Jika kamu selama ini merasa olahraga itu membosankan, mungkin kamu belum menemukan komunitas yang tepat. Karena siapa tahu, dari satu sesi lari bareng, kamu bisa menemukan semangat baru—atau mungkin, seseorang yang spesial.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved