Sumber foto: iStock

Ferrari Diminati Anak Muda dan Siap Luncurkan Mobil Listrik: Transformasi Mewah yang Mengejutkan Dunia Otomotif

Tanggal: 24 Jun 2025 12:03 wib.
Ferrari, merek mobil sport mewah asal Italia yang terkenal dengan keeksklusifannya, kini mencatat perubahan signifikan dalam basis konsumennya. Dalam sebuah wawancara di acara CNBC Singapura, CEO Ferrari, Benedetto Vigna, mengungkapkan bahwa 40% dari pelanggan baru Ferrari saat ini berasal dari generasi muda berusia di bawah 40 tahun. Ini merupakan lonjakan tajam dibandingkan 18 bulan sebelumnya, di mana hanya sekitar 30% dari pembeli baru yang berasal dari kelompok usia tersebut.

"Empat puluh persen klien baru kami kini berusia di bawah 40 tahun," ujar Vigna, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. Ia menambahkan bahwa perubahan ini merupakan hasil dari kerja tim yang luar biasa dan strategi pemasaran yang berhasil menjangkau generasi muda dengan cara yang lebih relevan.

Ferrari selama ini dikenal sebagai simbol kemewahan, kecepatan, dan prestise tinggi, dengan pendekatan eksklusif dalam produksi kendaraannya. Berbasis di Maranello, Italia, Ferrari sengaja membatasi jumlah mobil yang diproduksi setiap tahunnya untuk mempertahankan kesan langka dan istimewa. Strategi ini ternyata tidak menyurutkan minat konsumen muda, yang justru semakin tertarik untuk menjadi bagian dari pengalaman premium yang ditawarkan Ferrari.

Menariknya, sekitar 75% dari mobil Ferrari yang dijual tahun lalu dibeli oleh pelanggan lama, mencerminkan loyalitas tinggi terhadap brand. Namun, dengan meningkatnya minat dari pembeli muda, Ferrari kini menjangkau generasi baru pecinta otomotif yang mendambakan status, performa, dan pengalaman eksklusif.

Pendirinya, Enzo Ferrari, pernah berkata bahwa perusahaan akan selalu memproduksi “satu mobil lebih sedikit dari permintaan pasar.” Prinsip ini terus dijunjung tinggi hingga saat ini sebagai filosofi bisnis utama Ferrari. Bagi Vigna, kesabaran dalam menunggu mobil Ferrari bukanlah halangan, melainkan bagian dari daya tarik tersendiri.

Dalam sesi diskusi di acara CONVERGE LIVE, Vigna bahkan menceritakan dua pengalaman menarik dari para calon pembeli. Seorang pria berusia 78 tahun mengatakan bahwa ia tidak ingin menunggu dua tahun untuk mendapatkan mobil pesanannya. Vigna justru menanggapinya dengan positif, mengatakan bahwa penantian itu sendiri merupakan bagian dari proses yang membuat kepemilikan Ferrari menjadi lebih bermakna. Di sisi lain, seorang pembeli muda berusia 37 tahun ingin menerima mobilnya sebelum usianya menginjak 40 tahun. Dengan penuh percaya diri, Vigna menenangkannya, “Kamu akan mendapatkannya saat kamu berusia 39.”

Lebih dari sekadar mempertahankan eksklusivitas, Ferrari kini juga menatap masa depan dengan serius. Perusahaan ini tengah bersiap meluncurkan mobil listrik pertamanya pada 9 Oktober 2025. Meskipun tren elektrifikasi menjadi keharusan di industri otomotif global, Ferrari tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas dan warisan Italia-nya dengan memastikan bahwa model listrik tersebut diproduksi langsung di negara asalnya.

Mobil listrik ini akan menjadi satu dari enam model baru yang akan diperkenalkan Ferrari sepanjang tahun ini. Langkah ini menunjukkan bahwa Ferrari tidak hanya berpegang pada tradisi mesin bensin, tetapi juga terbuka terhadap teknologi masa depan seperti hybrid dan kendaraan listrik murni (EV).

Menurut Vigna, keputusan Ferrari untuk merambah segmen kendaraan listrik adalah keputusan yang sangat dibanggakan oleh seluruh tim manajemen. Dalam pernyataannya saat Hari Pasar Modal sebelumnya, ia menegaskan bahwa Ferrari berkomitmen untuk memproduksi tiga jenis mobil: konvensional berbahan bakar bensin, hybrid, dan full-electric. Ini mencerminkan strategi perusahaan yang fleksibel namun tetap setia pada nilai-nilai dasar brand.

Tentu saja, tidak semua pelanggan menyambut kehadiran Ferrari listrik dengan antusias. Vigna mengakui bahwa ada sebagian konsumen setia yang tidak tertarik membeli Ferrari dalam versi listrik. Namun, di sisi lain, muncul juga kelompok baru yang justru hanya tertarik pada Ferrari versi EV, karena selaras dengan nilai-nilai ramah lingkungan dan gaya hidup modern mereka.

Perubahan demografi pembeli dan diversifikasi produk ini menandai babak baru dalam sejarah Ferrari. Perusahaan yang dulu sangat identik dengan suara mesin meraung dan kecepatan tinggi di lintasan balap, kini juga memperhitungkan faktor keberlanjutan dan daya tarik terhadap generasi muda. Hal ini sekaligus menantang asumsi lama bahwa Ferrari hanya cocok untuk kalangan elite usia matang.

Transformasi ini menunjukkan bahwa Ferrari tidak sekadar mempertahankan identitas sebagai produsen mobil sport kelas atas, tetapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika pasar dan teknologi. Di tengah gelombang perubahan industri otomotif global, Ferrari berhasil menggabungkan nilai tradisi dan inovasi secara elegan.

Dengan pertumbuhan minat dari kalangan muda serta kesiapan menghadirkan mobil listrik pertama mereka, Ferrari menegaskan posisinya sebagai brand mewah yang tetap relevan dan visioner. Kombinasi antara strategi eksklusif, storytelling yang kuat, serta keberanian untuk mengeksplorasi masa depan menjadikan Ferrari bukan hanya sebagai produsen mobil, tetapi simbol aspirasi lintas generasi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved