Fakta Mengejutkan: Negara Ini Paling Doyan Alkohol, Indonesia Termasuk Paling Rendah!
Tanggal: 30 Jun 2025 10:12 wib.
Minuman beralkohol telah menjadi bagian dari budaya di berbagai belahan dunia sejak ribuan tahun lalu. Di beberapa negara, konsumsi alkohol bahkan sudah mengakar kuat dalam kehidupan sosial, tradisi, hingga kebiasaan sehari-hari. Tak heran, tingkat konsumsi alkohol di negara-negara tersebut sangat tinggi, terutama di kawasan Eropa.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa Republik Ceko menjadi negara dengan tingkat konsumsi alkohol tertinggi di dunia berdasarkan data tahun 2019. Rata-rata, satu orang di negara tersebut mengonsumsi 14,26 liter alkohol murni setiap tahun.
Negara Eropa Dominasi Konsumsi Alkohol Dunia
Jika melihat lebih dalam, daftar negara dengan konsumsi alkohol tertinggi didominasi oleh negara-negara Eropa. Tradisi sosial seperti minum bir saat makan malam, perayaan dengan anggur, hingga budaya pub dan bar yang hidup menjadi salah satu pendorong tingginya angka ini.
Setelah Republik Ceko, Latvia dan Moldova menempati posisi berikutnya dengan tingkat konsumsi masing-masing 13,19 liter dan 12,85 liter alkohol murni per orang per tahun. Rata-rata konsumsi alkohol dunia sendiri berada di angka 5,8 liter per kapita, yang berarti angka konsumsi di negara-negara ini lebih dari dua kali lipat dari rata-rata global.
Berikut adalah 10 negara dengan konsumsi alkohol per kapita tertinggi di dunia menurut WHO (2019):
Republik Ceko – 14,26 liter
Latvia – 13,19 liter
Moldova – 12,85 liter
Jerman – 12,79 liter
Lituania – 12,78 liter
Irlandia – 12,75 liter
Spanyol – 12,67 liter
Uganda – 12,48 liter
Bulgaria – 12,46 liter
Luksemburg – 12,45 liter
Tingginya konsumsi alkohol di negara-negara tersebut tidak lepas dari peran sosial budaya. Banyak di antaranya yang memiliki industri minuman keras yang kuat, festival minuman lokal, hingga anggapan bahwa minum alkohol adalah bagian dari gaya hidup.
Indonesia: Salah Satu Negara dengan Konsumsi Alkohol Terendah
Berbanding terbalik dengan negara-negara Eropa, Indonesia justru masuk dalam kategori negara dengan konsumsi alkohol terendah di dunia. Berdasarkan data dari World Population Review, konsumsi alkohol di Indonesia pada tahun 2019 hanya sebesar 0,22 liter per orang per tahun.
Jika dirinci berdasarkan gender:
Pria di Indonesia rata-rata mengonsumsi 0,37 liter alkohol murni per tahun
Wanita hanya mengonsumsi 0,06 liter per tahun
Angka ini sangat kecil jika dibandingkan dengan negara-negara yang masuk 10 besar, di mana konsumsi rata-rata per orang bisa mencapai lebih dari 60 kali lipat dari Indonesia.
Faktor Penyebab Rendahnya Konsumsi Alkohol di Indonesia
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya konsumsi alkohol di Indonesia. Salah satu faktor paling signifikan adalah nilai budaya dan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk. Sebagian besar masyarakat Indonesia menganut agama Islam yang secara tegas melarang konsumsi alkohol.
Selain itu, Indonesia memiliki regulasi yang cukup ketat terkait peredaran dan konsumsi alkohol. Salah satu aturan yang penting adalah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-Dag/Per/4/2014 tentang pengendalian dan pengawasan distribusi serta penjualan minuman beralkohol.
Dalam aturan tersebut, terdapat ketentuan bahwa konsumen hanya boleh membeli alkohol jika telah berusia 21 tahun ke atas dan wajib menunjukkan identitas diri yang sah. Ketentuan ini tertuang dalam Pasal 15 peraturan tersebut yang berbunyi:
“Penjualan minuman beralkohol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3 hanya dapat diberikan kepada konsumen yang telah berusia 21 tahun atau lebih dengan menunjukkan kartu identitas kepada petugas/pramuniaga.”
Selain pembatasan usia, peredaran alkohol di Indonesia juga dibatasi dari segi lokasi. Minuman beralkohol tidak boleh dijual di sembarang tempat, dan hanya bisa diperoleh di lokasi-lokasi yang telah mendapatkan izin khusus, seperti hotel berbintang, restoran tertentu, dan area wisata internasional.
Perbedaan Pandangan Budaya Soal Alkohol
Perbedaan mencolok antara negara-negara dengan konsumsi alkohol tinggi dan Indonesia bisa ditelusuri dari cara masing-masing masyarakat memandang alkohol. Di Eropa, alkohol sering kali dianggap sebagai bagian dari perayaan, rekreasi, atau bahkan simbol status sosial. Sementara di Indonesia, alkohol sering dikaitkan dengan konotasi negatif dan dianggap tidak sesuai dengan norma sosial dan nilai agama yang dianut sebagian besar masyarakat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa rendahnya angka konsumsi tidak berarti Indonesia sepenuhnya bebas dari permasalahan yang berhubungan dengan alkohol. Tantangan lain seperti konsumsi minuman oplosan ilegal, peredaran gelap alkohol, dan kurangnya edukasi tentang bahaya alkohol masih menjadi isu kesehatan masyarakat yang harus diwaspadai.
Kesimpulan
Konsumsi alkohol di dunia sangat dipengaruhi oleh faktor sejarah, budaya, agama, dan regulasi pemerintah. Negara-negara Eropa seperti Republik Ceko, Latvia, dan Moldova menunjukkan tingkat konsumsi alkohol tertinggi karena kuatnya budaya sosial minum yang telah berlangsung sejak lama.
Di sisi lain, Indonesia mencatatkan salah satu tingkat konsumsi alkohol terendah di dunia. Hal ini didorong oleh nilai-nilai keagamaan dan sistem regulasi yang ketat dalam peredaran dan konsumsi alkohol.
Dengan terus menguatkan edukasi serta pengawasan, Indonesia bisa menjaga kondisi ini sekaligus mencegah potensi risiko kesehatan masyarakat akibat penyalahgunaan alkohol, terutama dari sumber ilegal dan tidak terstandar.