Etomidate dalam Cairan Vape Picu Risiko Serius bagi Tubuh
Tanggal: 22 Agu 2025 08:15 wib.
Pakar jantung dan pembuluh darah, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP, FIHA, mengingatkan bahaya zat Etomidate yang ditemukan dalam cairan rokok elektrik atau vape. Menurutnya, kandungan ini bisa memberikan dampak buruk terhadap kesehatan penggunanya.
“Alasan utama vape sampai dilarang di Singapura adalah karena adanya zat adiktif bernama Etomidate,” jelas dr. Daniel saat ditemui di Tangerang Selatan, Rabu (20/8).
Etomidate sendiri merupakan obat anestesi yang seharusnya hanya dipakai di dunia medis dengan pengawasan dokter. Jika dihirup melalui vape, zat ini dapat mengganggu fungsi tubuh, menimbulkan disorientasi, tremor, kesulitan berjalan, bahkan hingga kegagalan organ vital.
Pemerintah Singapura kini memperlakukan vape sebagai persoalan narkotika. Perdana Menteri Lawrence Wong bahkan menyebut akan menjatuhkan sanksi lebih berat kepada pelanggar aturan penggunaan rokok elektrik.
Selain Etomidate, dr. Daniel mengingatkan bahwa vape juga mengandung zat lain seperti nikotin dan tar yang bisa ikut masuk ke aliran darah. Kandungan tersebut dapat merusak lapisan halus pembuluh darah, membuatnya lebih mudah ditempeli lemak dan kolesterol, lalu berujung pada penyempitan.
“Kalau pembuluh darah sudah tersumbat, risiko penyakit jantung dan penyempitan koroner meningkat. Jadi bahayanya mirip dengan rokok biasa,” terangnya.
Ia menambahkan, klaim produsen tentang vape yang lebih aman tetap harus dicurigai. “Walau dikatakan lebih sehat, pada kenyataannya tetap saja ada asap yang masuk ke tubuh,” tambahnya.
Karena itu, dr. Daniel mendorong pemerintah Indonesia untuk memperketat aturan vape seperti yang dilakukan Singapura, demi menekan risiko kesehatan yang bisa mengancam masyarakat.