Eksfoliasi Bukan Sembarangan: Ini Alasan Mengapa Kulit Perlu Waktu untuk Bernapas
Tanggal: 4 Agu 2025 11:32 wib.
Jakarta – Eksfoliasi kulit memang dikenal sebagai salah satu langkah penting dalam rutinitas perawatan wajah. Namun, tak banyak yang sadar bahwa melakukannya secara berlebihan justru bisa memberi dampak negatif bagi kesehatan kulit. Hal ini dijelaskan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.KK, FINSDV, PGC, dalam diskusi yang digelar oleh Wardah di Jakarta, Jumat (1/8).
Menurut Fiza sapaan akrabnya, eksfoliasi yang terlalu sering bisa menyebabkan kulit menjadi kering, memerah, hingga terasa seperti tertarik setelah mencuci wajah. Gejala ini kerap dianggap biasa oleh sebagian orang, padahal itu bisa menjadi tanda bahwa skin barrier atau lapisan pelindung kulit mulai terganggu akibat frekuensi pengangkatan sel kulit mati yang berlebihan.
“Secara alami, kulit kita sebenarnya sudah punya mekanisme regenerasi sendiri. Proses pergantian sel kulit terluar atau epidermis biasanya berlangsung antara 28 hingga 40 hari. Jadi sebenarnya, tanpa kita bantu pun, kulit akan mengganti sel-selnya sendiri dalam siklus yang teratur,” ungkap Fiza.
Meski begitu, ia tidak melarang penggunaan produk eksfoliasi baik fisik maupun kimia selama dilakukan dengan benar dan tidak berlebihan. Penggunaan bahan eksfolian seperti AHA, BHA, atau scrub bisa membantu mempercepat proses pengelupasan sel mati. Namun, penting juga untuk disertai dengan produk yang mampu melembapkan dan menenangkan kulit pasca-eksfoliasi.
“Eksfoliasi itu bukan tentang seberapa sering, tapi seberapa tepat. Kulit butuh waktu untuk bernapas dan pulih. Setelah dieksfoliasi, kita harus bantu kulit untuk membangun lapisan barunya, misalnya dengan menggunakan pelembap yang mendukung hidrasi dan memperkuat skin barrier,” jelas Fiza.
Ia juga menekankan pentingnya memilih produk eksfoliasi yang sesuai dengan jenis kulit masing-masing individu. Apa yang cocok untuk kulit berminyak belum tentu cocok untuk kulit kering atau sensitif. Oleh karena itu, pemahaman terhadap kondisi kulit pribadi menjadi hal yang krusial sebelum memutuskan jenis dan frekuensi eksfoliasi.
Eksfoliasi yang dilakukan secara bijak bisa membantu kulit tampak lebih cerah, halus, dan bersih dari kotoran yang menyumbat pori. Namun, jika dilakukan berlebihan dan tanpa pemahaman, langkah baik ini justru bisa menjadi bumerang yang merusak integritas kulit secara jangka panjang.