Sumber foto: google

Edukasi Penting dalam Penanganan Penyakit Diabetes

Tanggal: 29 Jun 2024 13:40 wib.
Menurut dokter Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Klinik Ilmu Penyakit Dalam FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD, edukasi terhadap masyarakat terkait penyakit diabetes sangat penting untuk mempermudah penanganannya. Tri Juli mengungkapkan hal ini dalam rangkaian webinar "Ngobrol Pintar tentang Diabetes" yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu.

Edukasi yang diberikan memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penyakit diabetes, sehingga mereka dapat lebih mudah dalam mengelolanya. Menurut Tri Juli, peran edukasi ini sangat vital, karena penanganan diabetes tidak hanya soal pengobatan, tetapi juga mengenai pengelolaan gaya hidup dan pola makan. Masyarakat perlu memahami tentang penyakit kencing manis atau Diabetes Melitus, di mana kadar gula darah seseorang melebihi nilai normal sehingga dapat menyebabkan penyakit kronis.

Di samping pemahaman akan kondisi penyakit, edukasi juga harus membahas cara-cara mengendalikan kadar gula darah, pengaturan asupan makanan, perjalanan penyakit diabetes, dan kebutuhan obat-obatan yang diperlukan. Tri Juli menekankan bahwa tidak hanya penderita diabetes yang perlu mengatur pola makan, tetapi seluruh masyarakat secara umum harus memperhatikan asupan gula yang dikonsumsi.

Selain itu, memenuhi kebutuhan nutrisi secara seimbang sesuai takaran, juga merupakan hal penting yang harus dipahami oleh masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko yang lebih berat terkait dengan penyakit diabetes. Serta, aktivitas olahraga juga perlu diprioritaskan secara rutin minimal 30 menit setiap hari untuk membantu dalam pengendalian gula darah.

Untuk melengkapi pengendalian asupan makanan dan pola hidup sehat, ia mendorong masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter agar memperoleh informasi serta penanganan yang tepat terkait dengan kondisi kesehatan yang berhubungan dengan penyakit diabetes. Menurutnya, dengan pemahaman yang cukup, masyarakat akan lebih kooperatif dalam mengikuti instruksi dan penanganan yang diberikan oleh dokter.

Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di dunia pada tahun 2021 mencapai 537 juta. Angka ini diprediksi akan terus meningkat mencapai 643 juta di tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045. Di Indonesia sendiri, jumlah penderita diabetes juga memiliki angka yang signifikan. IDF mencatat bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 19,5 juta pada tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada tahun 2045. Hal ini menjadi perhatian serius dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), karena diabetes melitus dapat menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit lain pada tubuh seseorang.

Menurut Tri Juli, pencegahan pertama dari penyakit kencing manis adalah dengan mengendalikan konsumsi gula berlebih pada makanan atau minuman, serta konsistensi untuk beraktivitas fisik setiap hari. Dia menekankan bahwa pola pikir ini harus tetap diterapkan dengan cara banyak bergerak kapanpun dan di manapun, menjadikannya sebagai kebiasaan sehari-hari. Dengan cara ini, gula darah dapat terkontrol dengan baik sehingga penderita tidak perlu mengonsumsi obat dalam jumlah berlebihan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved