Donor Darah itu Gratis, Kenapa yang Butuh Darah Harus Bayar?
Tanggal: 13 Jun 2024 07:50 wib.
Darah memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia. Kebutuhan akan suplai darah manusia dapat secara signifikan mencapai ribuan hingga jutaan kantung setiap harinya. Oleh karena itu, kegiatan donor darah sering diadakan untuk memastikan kebutuhan ini tercukupi.
Namun, pernahkah Anda berpikir mengapa donor darah dilakukan secara gratis tanpa bayaran, sementara setiap individu yang membutuhkan darah harus membayar sejumlah biaya?
Di Indonesia, kebutuhan akan darah sangat tinggi. Darah digunakan untuk membantu persalinan, pengobatan berbagai penyakit, dan juga dalam penanganan kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan darah yang signifikan. Namun, untuk mendapatkan transfusi darah, pasien seringkali harus membayar dengan harga yang cukup tinggi.
Harga setiap kantung darah yang mencapai ratusan ribu rupiah ini kadang memunculkan pertanyaan, mengapa biaya untuk membeli darah begitu mahal?
Menurut Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Bidang Kesehatan, Bantuan Sosial, Donor Darah, dan Rumah Sakit PMI, Farid, dalam laporan dari beragamberita.com, darah yang diperoleh dari PMI memang gratis, dan tidak ada biaya untuk mendapatkannya. Namun, terdapat biaya yang harus dikeluarkan sebagai biaya pemrosesan darah (BPD). Hal ini disebabkan oleh proses tidak langsungnya penerimaan darah oleh pasien. Oleh karena itu, biaya yang dibayarkan bukan untuk membeli darah itu sendiri.
Proses pengambilan darah dari pendonor melalui beberapa tahapan yang membutuhkan waktu hingga enam jam. Setelah melalui proses tersebut, darah dapat diberikan kepada penerima. Proses ini meliputi uji kelayakan untuk menentukan kebebasan dari penyakit HIV, Malaria, dan Hepatitis. Kualitas darah juga merupakan prioritas utama dalam proses ini. Harga kantong darah yang masih diimpor juga menjadi salah satu faktor yang membuat harga darah meningkat.
Di Indonesia, kebutuhan akan kantung darah bisa mencapai lima juta kantung setiap tahunnya, sedangkan di Jepara saja, kebutuhan kantung darah berkisar antara seribu sampai seribu lima ratus kantung per bulan.
Biaya yang harus ditanggung oleh penerima darah meliputi biaya pemrosesan dan pengolahan darah, rekrutmen donor, pengadaan kantung dan perlengkapan medis dan non-medis, pemeriksaan HB, uji saringan penyakit, uji kesesuaian darah, penggantian peralatan, pemeliharaan, dan berbagai biaya pendukung lainnya. Oleh karena itu, jangan lagi salah paham.