Dokter Jelaskan Urgensi BEFAST agar Stroke Bisa Tertangani Tepat Waktu

Tanggal: 22 Agu 2025 08:06 wib.
Dokter spesialis saraf dari RS Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, dr. Beny Rilianto, Sp.N, Subsp.NIOO(K), M.Epid, FINA, menegaskan pentingnya mengenali tanda-tanda stroke dengan metode BEFAST agar pasien bisa segera mendapatkan pertolongan di masa emas penanganan.

BEFAST merupakan singkatan dari Balance, Eyes, Face, Arms, Speech, dan Time. Keenam indikator ini menjadi pedoman untuk mengenali gejala stroke secara cepat.

Menurut dr. Beny, tanda pertama yang perlu diperhatikan adalah Balance, yaitu gangguan keseimbangan yang muncul tiba-tiba. Kedua, Eyes atau masalah penglihatan mendadak, seperti penglihatan buram atau hilang sama sekali. Indikator ketiga, Face, terlihat dari wajah penderita yang tidak simetris, biasanya tampak jelas saat diminta tersenyum.

Selanjutnya, Arms ditandai dengan anggota tubuh, terutama tangan, yang tiba-tiba melemah atau tidak bisa digerakkan. Gejala berikutnya, Speech, yakni kemampuan bicara yang mendadak berkurang atau menjadi tidak jelas. Jika tanda-tanda ini muncul, indikator terakhir yang harus segera dilakukan adalah Time, yakni segera membawa pasien ke rumah sakit.

“Golden period pada stroke adalah 4,5 jam setelah gejala muncul. Jika pasien tiba di rumah sakit dalam rentang waktu tersebut, peluang keberhasilan terapi akan jauh lebih besar,” ujar dr. Beny dalam webinar di Jakarta, Kamis (21/8).

Ia menekankan, penderita stroke sebaiknya segera dirujuk ke fasilitas kesehatan dengan layanan CT Scan kepala agar diagnosis dapat ditegakkan lebih cepat dan tepat.

Berdasarkan data WHO 2020, stroke masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sementara data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi stroke di Tanah Air mencapai 8,3 per 1000 penduduk. Stroke juga tercatat sebagai penyebab utama kecacatan (11,2 persen) dan kematian (18,5 persen) di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved