Daun Kecil, Untung Besar: Mengapa Thyme Indonesia Jadi Incaran Jepang dan Eropa?
Tanggal: 14 Mei 2025 18:37 wib.
Indonesia dikenal sebagai negeri kaya akan rempah-rempah, dan kini satu lagi tanaman herbal lokal tengah mencuri perhatian dunia: thyme atau Thymus vulgaris. Meski belum setenar cengkeh dan lada, daun beraroma khas ini makin dilirik pasar internasional, terutama oleh Jepang dan sejumlah negara Eropa.
Thyme merupakan tanaman herbal yang digunakan secara luas dalam dunia kuliner maupun pengobatan. Aromanya yang kuat dan khas menjadikannya bumbu wajib dalam berbagai hidangan khas Eropa dan Timur Tengah, seperti ayam panggang, sup, steak, hingga pasta. Selain itu, thyme juga menyimpan banyak khasiat kesehatan, mulai dari antibakteri, antijamur, hingga meredakan batuk dan meningkatkan daya tahan tubuh. Kombinasi antara fungsi kuliner dan medis inilah yang membuat thyme menjadi komoditas bernilai tinggi.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor thyme Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2024, nilai ekspor mencapai USD 123.778, melonjak tajam dari tahun sebelumnya yang hanya USD 89.415. Jepang menjadi pasar utama dengan nilai pembelian mencapai USD 66.726, disusul Korea Selatan sebesar USD 16.608. Permintaan juga datang dari negara-negara lain seperti Belanda, Taiwan, dan Australia, menandakan daya tarik global terhadap thyme asal Indonesia.
Mengapa Thyme Indonesia Diburu Dunia?
Alasan utamanya terletak pada kualitas thyme yang ditanam di Indonesia. Iklim tropis yang mendukung memberikan tanaman ini profil rasa dan aroma yang lebih intens dibandingkan thyme dari negara subtropis. Ini menjadi keunggulan tersendiri yang dihargai di pasar luar negeri, terutama oleh industri makanan dan kosmetik yang kini mengarah pada tren bahan natural.
Thyme asal Indonesia tidak hanya digunakan sebagai bahan masakan, tetapi juga banyak dicari oleh industri farmasi dan kosmetik. Minyak esensial dari thyme dipercaya mampu mengatasi berbagai masalah kulit seperti jerawat, kulit berminyak, hingga ketombe. Dalam pengobatan tradisional, thyme telah digunakan sejak zaman Mesir kuno sebagai antiseptik alami dan bahan pengawet makanan.
Kini, seiring meningkatnya gaya hidup sehat dan kebutuhan akan produk-produk alami, permintaan terhadap tanaman herbal ini terus melonjak. Negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan yang memiliki tren konsumsi produk organik dan natural sangat tertarik dengan thyme Indonesia, khususnya dalam bentuk minyak esensial dan ekstrak untuk kosmetik serta suplemen kesehatan.
Potensi Besar Indonesia di Pasar Herbal Global
Indonesia memiliki peluang emas untuk memperkuat posisinya di pasar ekspor rempah global melalui thyme. Selain iklim yang mendukung, keberadaan lahan pertanian yang luas juga memungkinkan produksi thyme dalam skala besar. Namun demikian, untuk bersaing di pasar dunia, diperlukan strategi yang matang.
Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan adalah peningkatan kualitas produk, penggunaan teknik pengolahan modern, serta sertifikasi organik yang sesuai standar internasional. Selain itu, diversifikasi produk turunan thyme seperti teh herbal, kapsul, ekstrak, hingga kosmetik berbahan dasar thyme juga bisa menambah nilai ekonomi.
Dengan potensi yang luar biasa ini, thyme bisa menjadi "bintang baru" dalam portofolio ekspor Indonesia. Komoditas ini tidak hanya menjanjikan dari segi ekonomi, tetapi juga membuka peluang untuk memperkuat citra Indonesia sebagai negara penghasil rempah dan tanaman herbal berkualitas tinggi.
Kecil Tapi Berkhasiat: Perubahan Besar dari Daun Kecil
Meningkatnya popularitas thyme membuktikan bahwa peluang besar bisa datang dari tanaman kecil yang tidak banyak diketahui sebelumnya. Kombinasi manfaat kesehatan, aroma khas, dan dukungan iklim tropis menjadikan thyme Indonesia sebagai komoditas strategis yang potensial menembus pasar dunia lebih luas.
Bagi petani dan pelaku usaha di sektor pertanian, thyme bisa menjadi alternatif produk ekspor yang menjanjikan. Apalagi dengan meningkatnya kesadaran global terhadap pentingnya hidup sehat dan konsumsi bahan alami, komoditas ini akan terus relevan di masa depan.
Diperlukan kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan petani untuk memastikan thyme Indonesia bisa terus tumbuh dan mendominasi pasar global. Bila potensi ini dimaksimalkan, bukan tak mungkin thyme akan menyusul kesuksesan rempah legendaris Indonesia lainnya di panggung dunia.