Dampak Tidak Mencabut "Charger" dari Colokan Listrik, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Tanggal: 6 Jan 2025 09:44 wib.
Keberadaan pengisi daya atau charger yang terus tertancap pada colokan listrik tanpa sedang digunakan seringkali diabaikan oleh beberapa orang. Namun, apa sebenarnya konsekuensi yang terjadi akibat kebiasaan ini?
Sebuah unggahan di media sosial Facebook menuliskan bahwa membiarkan pengisi daya terpasang pada colokan tidak membawa dampak apa pun. Unggahan tersebut menyatakan bahwa charger hanya bekerja ketika ada beban atau perangkat yang terhubung dengannya. Namun, seberapa benar pernyataan tersebut menurut pandangan para ahli?
Profesor Muhammad Nizam dari Dosen Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjelaskan bahwa meninggalkan charger tetap terhubung di colokan listrik tanpa digunakan memiliki dampak, baik secara teknis maupun ekonomis. Dari sisi teknis, charger yang terus terhubung ke sumber listrik berpotensi mengalami peningkatan suhu yang dapat mempercepat kerusakan komponen internalnya, seperti kapasitor atau transformator. Selain itu, lonjakan tegangan listrik yang tiba-tiba juga dapat merusak pengisi daya yang tetap terhubung, bahkan jika perangkat tersebut tidak sedang digunakan. Hal ini dapat meningkatkan risiko kebakaran, terutama jika charger memiliki kualitas rendah atau instalasi listrik tidak memadai.
Dari segi ekonomi, charger ponsel atau alat elektronik lain yang terus dicolokkan ke sumber listrik akan tetap mengonsumsi daya, meskipun dalam jumlah kecil. Fenomena ini dikenal sebagai standby power. Sebagai contoh, pengisi daya baterai ponsel, rata-rata mengonsumsi daya sekitar 0,1 hingga 0,5 watt ketika tersambung colokan listrik tetapi tidak digunakan. Meskipun terlihat kecil, namun dalam setahun, penggunaan berulang dan akumulasi dari berbagai perangkat di rumah dapat meningkatkan tagihan listrik, meski hanya beberapa ribu rupiah. Oleh karena itu, mencabut charger setelah digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik tidak hanya membantu menghemat energi, tetapi juga membantu memperpanjang umur perangkat dan meminimalkan risiko teknis seperti panas berlebih.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Deny Hamdani. Menurutnya, tidak mencabut colokan peralatan elektronik, termasuk charger, dapat meningkatkan penggunaan listrik. Saat peralatan elektronik dimatikan tanpa memutus aliran listrik atau colokan, arus listrik sebenarnya tetap terpakai, baik untuk menyalakan lampu LED maupun untuk memproduksi panas. Meskipun memiliki watt kecil, kebiasaan ini akan meningkatkan penggunaan listrik jika terus-menerus dilakukan. Survei menunjukkan bahwa standby power dapat menyumbang hingga 10 persen dari total konsumsi listrik rumah tangga.
Mengingat dampak-dampak tersebut, mengadopsi kebiasaan kecil seperti mencabut charger dari colokan setelah digunakan dapat membantu mengurangi tagihan listrik serta memperpanjang umur perangkat elektronik. Selain itu, pemilihan charger dengan kualitas baik yang memiliki fitur perlindungan terhadap panas berlebih serta lonjakan daya juga dapat membantu menangkal dampak teknis akibat tak mencabut dari colokan. Jika diakumulasikan, kebiasaan sederhana ini bukan hanya dapat menghemat energi dan biaya, tetapi juga memastikan keamanan perangkat dan rumah tangga secara keseluruhan.
Pada akhirnya, penting untuk memahami bahwa kebiasaan sepele seperti tidak mencabut charger dari colokan listrik dapat memiliki dampak yang signifikan. Dengan kesadaran akan konsekuensi dari tindakan ini, kita dapat mengambil langkah-langkah sederhana untuk menghemat energi, mengurangi tagihan listrik, dan juga menjaga keamanan perangkat elektronik kita. Dengan begitu, kita dapat berkontribusi secara aktif dalam menjaga keberlangsungan lingkungan serta mengurangi pemborosan sumber daya listrik.