Dampak Pertambahan Usia dan Kehamilan Terhadap Kekuatan Otot Panggul Wanita
Tanggal: 29 Mei 2025 19:06 wib.
Seiring bertambahnya usia dan pengalaman kehamilan, banyak wanita yang mungkin tidak menyadari bahwa hal ini dapat mempengaruhi kekuatan otot panggul mereka. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. dr. Fernandi, Sp.OG (K), menjelaskan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, perubahan hormonal berpengaruh signifikan terhadap kesehatan organ-organ vital, termasuk otot panggul.
Dalam sebuah wawancara di Jakarta, Rabu lalu, dokter Fernandi menyampaikan bahwa ketika seorang wanita semakin bertambah tua, kekuatan otot dan efek hormon yang mengatur kesehatan tubuh mengalami penurunan. Hal ini tidak hanya berdampak pada otot panggul, tetapi juga terhadap berbagai organ lain dalam tubuh. “Otot panggul memiliki peran penting sebagai penopang organ-organ vital seperti rahim dan usus. Selain itu, otot ini juga harus mampu menopang berat bayi selama masa kehamilan,” jelasnya.
Saat seorang bayi lahir, otot panggul harus meregang secara signifikan dan kadang-kadang mengalami tekanan yang ekstrem, terutama ketika bayi lahir dengan ukuran besar—di atas 3,5 kilogram atau bahkan 4 kilogram. Dalam kondisi seperti ini, otot panggul dapat meregang melebihi batas elastisitas normal mereka. Dr. Fernandi menegaskan bahwa hal ini bisa menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul hingga mencapai 30 persen, terutama pada wanita yang sudah melalui proses melahirkan.
Namun, ada harapan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Ia menganjurkan deteksi dini dengan menggunakan teknologis medis seperti ultrasonografi (USG) untuk memantau kondisi otot panggul. Selain itu, melakukan senam Kegel, yang terkenal sebagai latihan untuk memperkuat otot dasar panggul, serta terapi medis lainnya bisa menjadi langkah efektif untuk mengatasi masalah ini.
Dokter Fernandi juga merekomendasikan agar perempuan yang telah pernah hamil, baik melalui persalinan normal maupun caesar, secara rutin memeriksakan kondisi panggul mereka. “Deteksi dini sangat penting. Wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan setelah melahirkan, karena hanya dengan satu kelahiran dapat menyebabkan pelemahan otot panggul hingga 30 persen. Dengan kesadaran ini, mereka bisa berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan sejak dini,” tuturnya.
Apabila masalah ini diabaikan, risiko berat akan muncul dalam waktu sekitar sepuluh tahun ke depan. Salah satu tanda awal yang mungkin terlihat adalah ketidakmampuan untuk menahan keinginan buang air kecil, yang disebabkan oleh perubahan posisi organ tubuh akibat kelemahan otot panggul. Sehingga sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pemahaman dan perhatian serius terhadap kesehatan area ini.