Sumber foto: iStock

Cara Bijak Menanggapi Pertanyaan "Kapan Punya Anak?" Saat Lebaran Tanpa Merasa Tertekan

Tanggal: 5 Apr 2025 19:26 wib.
Momen Lebaran menjadi waktu yang dinanti-nanti karena menjadi ajang silaturahmi dan berkumpul bersama keluarga besar. Namun, bagi pasangan yang baru menikah atau yang sudah lama menikah tetapi belum memiliki anak, momen ini bisa terasa kurang nyaman. Hal ini disebabkan oleh pertanyaan yang sering muncul seperti, "Kapan punya anak?" yang terkadang disertai dengan komentar yang tidak sensitif.

Jika kamu sering menghadapi situasi seperti ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanggapinya dengan tenang dan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga.

1. Mengalihkan Pembicaraan Secara Halus

Jika kamu merasa enggan membahas topik tersebut, cobalah untuk mengalihkan pembicaraan ke topik lain yang lebih ringan dan menyenangkan. Ini bisa dilakukan dengan nada santai agar tidak menimbulkan kesan menolak secara kasar.

Contoh respons:



"Belum tahu juga, eh ngomong-ngomong, gimana kabar pekerjaanmu sekarang?"
 


"Hmm, kapan ya? Aku juga belum kepikiran. Oh iya, kamu tadi cerita soal liburan, gimana serunya?"
 


"Wah, pertanyaan ini agak sulit dijawab. By the way, gimana kabar anak-anak?"
 



2. Menetapkan Batasan dengan Tegas tapi Sopan

Jika merasa tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut, tidak ada salahnya untuk menetapkan batasan. Mengungkapkan perasaan dengan tegas dan sopan akan membuat orang lain memahami bahwa topik ini tidak seharusnya dibahas lebih lanjut.

Contoh jawaban:



"Aku lebih nyaman kalau topik ini tidak dibahas ya."
 


"Itu hal yang cukup pribadi dan aku belum siap untuk membicarakannya."
 


"Saya harap kamu bisa memahami kalau saya tidak ingin membahas ini sekarang."
 



3. Tidak Menjawab Juga Bisa Jadi Jawaban

Terkadang, diam adalah jawaban terbaik. Jika kamu merasa pertanyaan tersebut kurang pantas atau tidak ingin memberi tanggapan, cukup tersenyum atau mengabaikannya dengan berpura-pura tidak mendengar.

Sikap ini bisa memberikan pesan secara halus bahwa pertanyaan tersebut tidak perlu dilanjutkan.

4. Menghentikan Percakapan Jika Sudah Terlalu Berlebihan

Jika lawan bicara terus mendesak dan tidak menghormati batasan yang telah kamu buat, kamu berhak untuk mengakhiri percakapan. Dalam situasi tertentu, meninggalkan percakapan juga bisa menjadi pilihan agar kamu tidak merasa semakin tertekan.

Beberapa cara untuk mengakhiri percakapan:



"Saya benar-benar tidak ingin membahas ini."
 


"Saya sudah menjelaskan sebelumnya bahwa ini bukan topik yang nyaman bagi saya."
 


"Tolong mengerti, saya tidak nyaman membahas hal ini."
 


"Kalau kamu terus bertanya soal ini, saya rasa saya perlu pamit dulu."
 



5. Tidak Perlu Merasa Bersalah untuk Menjaga Privasi

Ingatlah bahwa kamu tidak memiliki kewajiban untuk menjawab semua pertanyaan, terutama yang menyangkut ranah pribadi. Tidak ada yang salah dalam membatasi pembicaraan agar tetap merasa nyaman dan tidak terbebani. Momen Lebaran seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan, bukan menjadi ajang interogasi yang membuat stres.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, kamu bisa menghadapi pertanyaan sensitif seperti "Kapan punya anak?" dengan lebih bijak, tanpa harus merasa tertekan atau membuat hubungan dengan keluarga menjadi renggang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved